jam weaker_yas



PARTISIPASI MASYARAKAT
TERHADAP KONSERVASI HUTAN MANGROVE
DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTA RAJA
KOTA BANDA ACEH



PROPOSAL


Di susun oleh :


Dian Meutia Putri
Mahsiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Biologi
Nim: 0806103050075




Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala
Darussalam - Banda Aceh
2012






KATA PENGANTAR
 
Assalamualaikum, wr.wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari. Dan tidak lupa kita kirimkan shalawat dan salam kepada junjungan alam yaitu Nabi Muhammad SAW.
Pendidikan pada dasarnya adalah pertautan aktif antara tiga komponen input-proses-output. Namun, mensimplifikasikan pendidikan ke dalam prasa input-proses-output saja tidaklah akan bermakna apapun jika kita tidak melakukan apapun pada setiap aspek yang terkandung di dalam prasa itu.
Terima kasih kepada bapak pembimbing sehingga saya dapat menyelesaikan proposal yang berjudul Partisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove Di desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh.
Kami menyadari bahwa proposal  ini mungkin belum cukup praktis. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengharapkan saran-saran dari Dosen Pembimbing.
Wassalamualaikum, wr.wb.
Banda Aceh,  09 Januari  2012

         Penulis
Dian Meutia Putri







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI           ......................................................................................................... ii
I.           PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1.     Latar Belakang................................................................................. 1
1.2.     Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3.     Tujuan Penelitian............................................................................. 2
1.4.     Manfaat Penelitian........................................................................... 2
1.5.     Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 2
1.6.     Definisi Operasional........................................................................ 2

II.        TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3
2.1.     Hutan Hujan Tropis......................................................................... 3
2.2.     Kanopi ............................................................................................ 3

III.      METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 4
3.1.     Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 4
3.2.     Alat dan Bahan................................................................................ 4
3.3.     Metode Penelitian............................................................................ 4
3.4.     Metode Pengumpulan Data.............................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 5






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Kepedulian masyarakat pada saat ini mengenai hutan mangrove sangat jauh dari harapan pemerintah yang ingin melestarikan hutan mangrove. Tidak pedulinya masyarakat bisa di lihat dari kawasan hutan mangrove yang selalu menyusut dari tahun ke tahun. Penyusutan hutan mangrove pada saat ini bisa kita lihat penyebabnya, yaitu dari kehidupan masyarakat yang taraf hidup masih di bawah rata- rata. Keadaan seperti ini menjadi suatu permasalahan yang penting, karena permasalahan ini yang memicu masyarakat daerah hutan mangrove melakukan penebangan hutan secara liar untuk membuka lahan baru yang akan di jadikan tambak-tambak ikan dan udang sebagai sumber mata pencaharian.
Menurut Wetland Internasional Indonesia Programme (WIIP, 2006) luas lahan Mangrove di NAD adalah sekitar 53.512 ha  termasuk hasil konservasi Mangrove menjadi tambak seluas 27.592  ha. Hingga kini data mengenai luas kerusakan tambak di NAD akibat Tsunami adalah 20.000 ha. Sedangkan data DKP (2005) meyatakan sekitar 14.523 ha tambak yang rusak akibat Tsunami.
Pada daerah desa Gampong Jawa yang juga memiliki hutan mangrove yang cukup luas dan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, salah satu peranan hutan Mangrove bagi kehidupan masyarakat Gampong Jawa adalah sebagai sumber mata pencaharian, di dalamya terdapat banyak ikan , udang dan kerang yang bisa diperjual belikan sebagai penghasilan mereka. Pasca Tsunami hutan Mangrove yang dulunya lebat sekarang hanya ada beberapa batang yang tinggal di kawasan tersebut berjenis Rhizopora, dan penyusun mayor yaitu Nypa (nipah). Pada saat  ini terjadi ketidak simbangan di dalam ekosistem hutan Mangrove yang berada di desa Gampong Jawa, jumlah pohon Nhypa lebih tinggi dari pada pohon bakau (Rhizophora) sehingga ketika terjadi angin kencang di Daerah Desa Gampong Jawa mengalami koncangan yang sangat kuat dan mengakibatkan banyak rumah warga-waraga yang rusak. Untuk itu kita perlu melihat sejauh mana peranan masyarakat  di Daerah tersebut terhadap hutan Mangrove yang berada di kawasan Gampong Jawa. Dalam rentang  waktu 5 tahun bisa kita melihat bahwa  Mangrove tumbuh disekitar itu kebanyakan tumbuh dengan sendirinya tanpa ada campur tangan masyarkat. Hanya ada beberapa bagian yang tumbuh di tanami oleh masyarakat tetapi tidak seperti yang diharapkan.
Saat ini kita bisa melihat peran ekosistem hutan Mangrove tehadap masyarakat yang di untungkan oleh keanekaragaman hayati yang ada di sekitarnya, contohnya keanekaragaman fauna yang melimpah yang dapat menambah pendapatan masyarakat di sekitar hutan Mangrove seperti ikan, udang, kepiting dan kerang.
      Yang meyedihkan ketika masyarakat kita mengalih fungsi kan hutan Mangrove menjadi tambak untuk mengejar keuntungan ekonomi saja tanpa memikirkan lingkungan yang berdampak besar bagi kehidupan. Dengan  begitu kita bisa meyadari bahwa kejadian itu bisa terhindar kalau kita menjaga lingkungan  bersama-sama dan  terus mngembangkan sector kehutanan dengan menanam pohon demi kelestarian lingkungan hidup. Setiap orang harus melakukan usaha untuk meyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing- masing. Sekecil apapun usaha yang kita lakukan sangat besar mamfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Maka dengan ini penulis mengambil judul “ Partisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove  di Desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh”.

    B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah : “Sejauh Mana Partisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh ?“
C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahuai sejauh mana Pastisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove di Desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh.
D.    Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah di rumuskan, maka hasil penelitian ini diharapakn dapat dijadikan sebagai informasi kepada masyarakat bahwa hutan Mangrove memiliki peran penting dalam kehidupan kita dan memotivasi mayarakat agar peduli terhadap Hutan Mangrove yang sudah ada.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Profil Desa Gampong Jawa
Gampong jawa adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh. Letak desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh berada di daerah  pesisir pantai, tepat berada di ujung desa ini yang berdekatan dengan pantai terdapat tempat pembuangan sampah atau disebut dengan TPA. Sesuai dengan letaknya yaitu daerah pantai sehingga derah ini memiliki Hutan Mangrove, keberadaannya merupakan salah satu sumber mata pencaharian bagi masyarakat desa Gampong Jawa. Selain dari itu desa Gampong Jawa memiliki kegiatan  usaha cukup banyak dan sesuai dengan lingkungan daerah desa tersebut.
B.     Defenisi konservasi
Konservasi sumber daya alam hayati dimaksudkan sebagi upaya pengelolaan sumber daya hayati yang pemamfaatannya senantiasa memperhitungkan kelangsungan persediannya dengan tetap memelihara serta meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Tujuan meakukan konservasi tersebut adalah untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam daan keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mutu kehidupan manusia ( Dephut, 1990).
Strategi yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dnegan tiga hal yaitui
a.       Perlindungan  sistem penyangga kehidupan
b.      Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar beserta ekosistemnya.
c.       Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

C.    Defenisi mangrove
Menurut FAO ( 1982) Mangrove adalah individu jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut. Istilah Mangrove merupakan perpaduan dari dua kata yaitu mangue dan grove. Mangrove dapat membantu  dalam pengembanagn dalam bidang social dan ekonomi masyarakat sekitar pantai dengan mensuplai benih untuk industri perikanan.
Secara fisik Mangrove berfungsi dalam peredaran angin badai dan gelombang, pelindung dari abrasi, penahan lumpur, dan perangkap sedimen.  Dimana dalam ekosistem  Mangrove ini mampu mneghasilakn zat- zat nutrient yang mampu meyuburkan perairan laut.
Secar ekonomi mangrove mampu  memberikan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat, baik itu penyediaan benih bagi industri perikanan. Dari tumbuhan Mangrove dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, bahan kertas. Dan juga saat ini ekosistem Mangrove sedang dikembangkan sebagi wahana untuk sarana atau tempat parawisata yang dapat meningkatkan pendapatan Negara.
 

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A.    Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Gampong Jawa Kecamatn Kuta Raja Kota Banda Aceh dan waktu penilitiannya dimulai pada tanggal 12 sampai dengan 22 Februari  2012.  
B.     Populasi dan Sampel
a.    Populasi Penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh dengan jumlah 672 keluarga dan jumah penduduk keseluruhan adalah 2022 jiwa.
b.    Sampel Penelitian
Karena populasinya terdiri atas 672 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 2022 orang, maka yang diambil sampel dalam penelitian I ini adalah kepala keluarga sebayak 15% atau 100 kepala keluarga.
C.    Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data memakai instrument penelitian berupa :
a.      Observasi
Observasi adalah pengamatan secara langsung ke lokasi untuk mengamati dan mencatat data yang dibutuhkan ke dalam lembar observasi. Pengamatan ini akan dilakukan sebelum penyebaran angket dan penelitian akan mengamati daerah  Hutan Mangrove yang mengalami kerusakan.  Kerusakan hutan Mangrove di Desa Gampong Jawa bukan hanya akibat dari Tsunami saja tetapi adanya perluasan daerah pemukiman warga.

b.      Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan tujuan responden dapat memberikan renspon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket yang diberikan kepada responden berupa angket tertutup dengan 2 pilihan jawaban.
D.    Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik analisa statistik sederhana dengan menggunakan persentase dari semua alternative jawaban pada setiap pertanyaan . Arikunto (1988: 2010 hasil pengumpulan di tabulasikan dalam bentuk table frekuensi dengan rumus )
P
P = persentase
F = frekuensi
N = total
100 = bilangan tetap
Kriteria penilaian partisipasi masyarakat terhadap konservasi hutan mangrove di desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh yaitu dengan penjelasan :
80 %- 100%  = Sangat Baik
60 %-  80 %  = Baik
40%     - 60% = Kurang Baik
00%     -40 % = Sangat Kurang




DAFTAR PUSTAKA
AriKunto, Suharsimi. 1998. Prosedur penelitian suatu oendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Depatemen kehutanan. 1990. Undang- undang republic Indonesia nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Jakarta.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS



PARTISIPASI MASYARAKAT
TERHADAP KONSERVASI HUTAN MANGROVE
DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTA RAJA
KOTA BANDA ACEH



PROPOSAL


Di susun oleh :


Dian Meutia Putri
Mahsiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Biologi
Nim: 0806103050075




Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala
Darussalam - Banda Aceh
2012






KATA PENGANTAR
 
Assalamualaikum, wr.wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari. Dan tidak lupa kita kirimkan shalawat dan salam kepada junjungan alam yaitu Nabi Muhammad SAW.
Pendidikan pada dasarnya adalah pertautan aktif antara tiga komponen input-proses-output. Namun, mensimplifikasikan pendidikan ke dalam prasa input-proses-output saja tidaklah akan bermakna apapun jika kita tidak melakukan apapun pada setiap aspek yang terkandung di dalam prasa itu.
Terima kasih kepada bapak pembimbing sehingga saya dapat menyelesaikan proposal yang berjudul Partisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove Di desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh.
Kami menyadari bahwa proposal  ini mungkin belum cukup praktis. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengharapkan saran-saran dari Dosen Pembimbing.
Wassalamualaikum, wr.wb.
Banda Aceh,  09 Januari  2012

         Penulis
Dian Meutia Putri







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI           ......................................................................................................... ii
I.           PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1.     Latar Belakang................................................................................. 1
1.2.     Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3.     Tujuan Penelitian............................................................................. 2
1.4.     Manfaat Penelitian........................................................................... 2
1.5.     Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 2
1.6.     Definisi Operasional........................................................................ 2

II.        TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3
2.1.     Hutan Hujan Tropis......................................................................... 3
2.2.     Kanopi ............................................................................................ 3

III.      METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 4
3.1.     Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 4
3.2.     Alat dan Bahan................................................................................ 4
3.3.     Metode Penelitian............................................................................ 4
3.4.     Metode Pengumpulan Data.............................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 5






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Kepedulian masyarakat pada saat ini mengenai hutan mangrove sangat jauh dari harapan pemerintah yang ingin melestarikan hutan mangrove. Tidak pedulinya masyarakat bisa di lihat dari kawasan hutan mangrove yang selalu menyusut dari tahun ke tahun. Penyusutan hutan mangrove pada saat ini bisa kita lihat penyebabnya, yaitu dari kehidupan masyarakat yang taraf hidup masih di bawah rata- rata. Keadaan seperti ini menjadi suatu permasalahan yang penting, karena permasalahan ini yang memicu masyarakat daerah hutan mangrove melakukan penebangan hutan secara liar untuk membuka lahan baru yang akan di jadikan tambak-tambak ikan dan udang sebagai sumber mata pencaharian.
Menurut Wetland Internasional Indonesia Programme (WIIP, 2006) luas lahan Mangrove di NAD adalah sekitar 53.512 ha  termasuk hasil konservasi Mangrove menjadi tambak seluas 27.592  ha. Hingga kini data mengenai luas kerusakan tambak di NAD akibat Tsunami adalah 20.000 ha. Sedangkan data DKP (2005) meyatakan sekitar 14.523 ha tambak yang rusak akibat Tsunami.
Pada daerah desa Gampong Jawa yang juga memiliki hutan mangrove yang cukup luas dan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, salah satu peranan hutan Mangrove bagi kehidupan masyarakat Gampong Jawa adalah sebagai sumber mata pencaharian, di dalamya terdapat banyak ikan , udang dan kerang yang bisa diperjual belikan sebagai penghasilan mereka. Pasca Tsunami hutan Mangrove yang dulunya lebat sekarang hanya ada beberapa batang yang tinggal di kawasan tersebut berjenis Rhizopora, dan penyusun mayor yaitu Nypa (nipah). Pada saat  ini terjadi ketidak simbangan di dalam ekosistem hutan Mangrove yang berada di desa Gampong Jawa, jumlah pohon Nhypa lebih tinggi dari pada pohon bakau (Rhizophora) sehingga ketika terjadi angin kencang di Daerah Desa Gampong Jawa mengalami koncangan yang sangat kuat dan mengakibatkan banyak rumah warga-waraga yang rusak. Untuk itu kita perlu melihat sejauh mana peranan masyarakat  di Daerah tersebut terhadap hutan Mangrove yang berada di kawasan Gampong Jawa. Dalam rentang  waktu 5 tahun bisa kita melihat bahwa  Mangrove tumbuh disekitar itu kebanyakan tumbuh dengan sendirinya tanpa ada campur tangan masyarkat. Hanya ada beberapa bagian yang tumbuh di tanami oleh masyarakat tetapi tidak seperti yang diharapkan.
Saat ini kita bisa melihat peran ekosistem hutan Mangrove tehadap masyarakat yang di untungkan oleh keanekaragaman hayati yang ada di sekitarnya, contohnya keanekaragaman fauna yang melimpah yang dapat menambah pendapatan masyarakat di sekitar hutan Mangrove seperti ikan, udang, kepiting dan kerang.
      Yang meyedihkan ketika masyarakat kita mengalih fungsi kan hutan Mangrove menjadi tambak untuk mengejar keuntungan ekonomi saja tanpa memikirkan lingkungan yang berdampak besar bagi kehidupan. Dengan  begitu kita bisa meyadari bahwa kejadian itu bisa terhindar kalau kita menjaga lingkungan  bersama-sama dan  terus mngembangkan sector kehutanan dengan menanam pohon demi kelestarian lingkungan hidup. Setiap orang harus melakukan usaha untuk meyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing- masing. Sekecil apapun usaha yang kita lakukan sangat besar mamfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Maka dengan ini penulis mengambil judul “ Partisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove  di Desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh”.

    B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah : “Sejauh Mana Partisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh ?“
C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahuai sejauh mana Pastisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi Hutan Mangrove di Desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh.
D.    Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah di rumuskan, maka hasil penelitian ini diharapakn dapat dijadikan sebagai informasi kepada masyarakat bahwa hutan Mangrove memiliki peran penting dalam kehidupan kita dan memotivasi mayarakat agar peduli terhadap Hutan Mangrove yang sudah ada.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Profil Desa Gampong Jawa
Gampong jawa adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh. Letak desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh berada di daerah  pesisir pantai, tepat berada di ujung desa ini yang berdekatan dengan pantai terdapat tempat pembuangan sampah atau disebut dengan TPA. Sesuai dengan letaknya yaitu daerah pantai sehingga derah ini memiliki Hutan Mangrove, keberadaannya merupakan salah satu sumber mata pencaharian bagi masyarakat desa Gampong Jawa. Selain dari itu desa Gampong Jawa memiliki kegiatan  usaha cukup banyak dan sesuai dengan lingkungan daerah desa tersebut.
B.     Defenisi konservasi
Konservasi sumber daya alam hayati dimaksudkan sebagi upaya pengelolaan sumber daya hayati yang pemamfaatannya senantiasa memperhitungkan kelangsungan persediannya dengan tetap memelihara serta meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Tujuan meakukan konservasi tersebut adalah untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam daan keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mutu kehidupan manusia ( Dephut, 1990).
Strategi yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dnegan tiga hal yaitui
a.       Perlindungan  sistem penyangga kehidupan
b.      Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar beserta ekosistemnya.
c.       Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

C.    Defenisi mangrove
Menurut FAO ( 1982) Mangrove adalah individu jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut. Istilah Mangrove merupakan perpaduan dari dua kata yaitu mangue dan grove. Mangrove dapat membantu  dalam pengembanagn dalam bidang social dan ekonomi masyarakat sekitar pantai dengan mensuplai benih untuk industri perikanan.
Secara fisik Mangrove berfungsi dalam peredaran angin badai dan gelombang, pelindung dari abrasi, penahan lumpur, dan perangkap sedimen.  Dimana dalam ekosistem  Mangrove ini mampu mneghasilakn zat- zat nutrient yang mampu meyuburkan perairan laut.
Secar ekonomi mangrove mampu  memberikan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat, baik itu penyediaan benih bagi industri perikanan. Dari tumbuhan Mangrove dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, bahan kertas. Dan juga saat ini ekosistem Mangrove sedang dikembangkan sebagi wahana untuk sarana atau tempat parawisata yang dapat meningkatkan pendapatan Negara.
 

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A.    Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Gampong Jawa Kecamatn Kuta Raja Kota Banda Aceh dan waktu penilitiannya dimulai pada tanggal 12 sampai dengan 22 Februari  2012.  
B.     Populasi dan Sampel
a.    Populasi Penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh dengan jumlah 672 keluarga dan jumah penduduk keseluruhan adalah 2022 jiwa.
b.    Sampel Penelitian
Karena populasinya terdiri atas 672 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 2022 orang, maka yang diambil sampel dalam penelitian I ini adalah kepala keluarga sebayak 15% atau 100 kepala keluarga.
C.    Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data memakai instrument penelitian berupa :
a.      Observasi
Observasi adalah pengamatan secara langsung ke lokasi untuk mengamati dan mencatat data yang dibutuhkan ke dalam lembar observasi. Pengamatan ini akan dilakukan sebelum penyebaran angket dan penelitian akan mengamati daerah  Hutan Mangrove yang mengalami kerusakan.  Kerusakan hutan Mangrove di Desa Gampong Jawa bukan hanya akibat dari Tsunami saja tetapi adanya perluasan daerah pemukiman warga.

b.      Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan tujuan responden dapat memberikan renspon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket yang diberikan kepada responden berupa angket tertutup dengan 2 pilihan jawaban.
D.    Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik analisa statistik sederhana dengan menggunakan persentase dari semua alternative jawaban pada setiap pertanyaan . Arikunto (1988: 2010 hasil pengumpulan di tabulasikan dalam bentuk table frekuensi dengan rumus )
P
P = persentase
F = frekuensi
N = total
100 = bilangan tetap
Kriteria penilaian partisipasi masyarakat terhadap konservasi hutan mangrove di desa Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh yaitu dengan penjelasan :
80 %- 100%  = Sangat Baik
60 %-  80 %  = Baik
40%     - 60% = Kurang Baik
00%     -40 % = Sangat Kurang




DAFTAR PUSTAKA
AriKunto, Suharsimi. 1998. Prosedur penelitian suatu oendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Depatemen kehutanan. 1990. Undang- undang republic Indonesia nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Jakarta.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Powered By Blogger

Hot on this blog

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Followers

About Me

Foto Saya
dian meutia putry
banda acheh, acheh, Indonesia
ku persembahkan semuanya untuk kasih dan cinta demi menggapai sebuah kebahagian yang akan kumiliki selamanya...
View my complete profile