Bougainvillea
Alam: | Tumbuhan |
Divisi: | Magnoliophyta |
Kelas: | Magnoliopsida |
Order: | Caryophyllales |
Famili: | Nyctaginaceae |
Genus: | Bougainvillea |
Spesies: | sila lihat di bawah |
Subspecies
Bougainvillea spectabilis
Pokok Bunga Kertas (bahasa Inggeris: “bougainvillea“) mempunyai bunga berwarna-warni yang berkembang sepanjang tahun dan oleh itu, telah menjadi pilihan tanaman hiasan tropika yang sangat popular. Berasal dari Amerika Selatan,
pokok bunga kertas sering ditanam di taman-taman, kawasan perumahan,
dan kawasan hiasan laman. Semasa pokok bunga kertas berbunga, adalah
kebiasaannya bahawa kebanyakan daunnya akan luruh dan meninggalkan bunga-bunga dan dahan-dahan yang menarik. Nama botani bunga ini Bougainvillea spp.
Pokok bunga kertas mendapat nama disebabkan bunganya yang nipis dan mempunyai ciri-ciri seperti kertas. Nama Inggeris bunga ini, iaitu Bougainvilla, pula dinamakan sempena nama Louis Antoine de Bougainville, seorang Komander Laut Perancis.
Pokok bunga kertas tergolong dalam famili Nyctaginaceae yang mengandungi 28 genus dan 250 spesies. Terdapat tiga spesies utama bougainvilla di Malaysia, iaitu B. glabra, B. spectabilis, dan B. Mrs. Butt. Banyak kacukan telah dilakukan daripada tiga spesies asal ini untuk menghasilkan pokok bunga kertas yang mempunyai pelbagai warna kelopak, baik selapis mahupun banyak lapis.
Pokok bunga kertas juga menjadi pilihan
kacukan untuk menjadikan pokok bunga kertas yang mempunyai pelbagai
dahan dengan bunga yang berlainan warna. Pokok bunga kertas menjadi
pilihan ramai disebabkan bunga berwarna-warni yang cantik dan tahan
lama, mudah dijaga, serta pokoknya yang tahan lama sehingga melebihi 20
tahun (jika dijaga dengan betul). Pokok bunga kertas kini juga menjadi
pilihan bagi menghasilkan pokok bonsai renek.
KARA BENGUK
Klasifikasi
Kingdom | : Plantae (tumbuhan) | |||||
Subkingdom | : Tracheobionta (berpembuluh) | |||||
Superdivisio | : Spermatophyta (menghasilkan biji) | |||||
Divisio | : Magnoliophyta (berbunga) | |||||
Kelas | : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) | |||||
Sub-kelas | : Rosidae | |||||
Ordo | : Fabales | |||||
Familia | : Fabaceae (suku polong-polongan) | |||||
Genus | : Mucuna | |||||
Spesies | : Mucuna pruriens (L.) DC var. utilis |
Detil data Mucuna pruriens (L.) DC. | [Print | Back] |
Spesies : | Mucuna pruriens (L.) DC. |
Nama Inggris : | Velvet bean |
Nama Indonesia : | Kacang babi |
Deskripsi : | Liana, berbulu dengan panjang 2-18 m long. Batang menggalah, agak berbulu putih, pendek atau panjang, kadang-kadang gundul. Daun berseling, berdaun tiga, daun penumpu cepat luruh, daun samping terlihat jelas tidak simetris, berbentuk membundar telur sungsang, membelah ketupat, bundar telur atau menjorong, berukuran (5-)7-15(-19) cm x (3-)5-12(-17) cm, daun ujung simetris dan berukuran lebih kecil, ujung daun meruncing-bertusuk, pangkal daun membundar, ditutupi dengan rambut-rambut merapat berwarna abu atau keemasan yang akan menjadi hitam bila kering. Perbungaan tandan di ketiak, berisi bunga 1-banyak, berbulu keperakan. Bunga berwarna ungu kehitaman, lilac muda atau putih. Buah berbentuk lonjong, berisi 1 – 3, kadang 7 biji yang bagian ujungnya menyerong, sedikit gepeng, agak menonjol, berambut halus berwarna putih hingga coklat terang. Biji berbentuk lonjong-menjorong, sedikit gepeng, warna beragam, mulai dari coklat terang atau coklat-merah muda, sering dengan mosaik coklat gelap, moreng dengan latarbelakang abu, ungu atau hitam, hampir mengutuh hitam, abu, hitam keabuan atau putih. |
Distribusi/Penyebaran : | Kara benguk mungkin asli dari Asia Tenggara atau Selatan, dan telah tersebar secara luas diseluruh daerah tropika termasuk Indonesia. Tanaman ini telah dikenal secara luas oleh masyarakat di P. Jawa, Bali, Sumatra maupun Sulawesi utara dan Maluku. |
Habitat : | Kara benguk toleran terhadap rentang curah hujan tahunan yang luas dari 400-3000 mm, tetapi tidak tahan terhadap kekeringan karena sistem perakarannya yang dangkal, dan toleran terhadap kekeringan. Pertumbuhan terbaik kacang benguk bila rata-rata temperatur tahunan 19-27°C. Temperatur malam diatas 21°C dapat merangsang perbungaan. Kacang benguk memerlukan intensitas cahaya tinggi dan akan memberikan hasil kurang baik ketika ditanam bersama dengan singkong atau jagung. Kacang ini tumbuh baik pada pasir berdrainase baik, tanah liat dan utisols dengan pH 5-6.5, tetapi juga tumbuh dengan baik pada lahan berpasir asam, tidak toleran terhadap air yang berlebih. Pada lahan yang memiliki humus subur dan lapisan tanah dibawahnya asam, lapisan berikutnya rendah P dan tinggi Al, maka pertumbuhan akar akan berkumpul hanya pada lapisan humus. Jika humus subur tidak ada maka sistem perakaran akan di kembangkan luas hingga ke tanah asam. |
Perbanyakan : | Perbanyakan tanaman biasanya dengan biji. Biji tidak memerlukan perlakuan apapun, tetapi biji kering perlu direndam dalam air selama 24 jam. Tingkat perkecambahan pada benih segar adalah 90-100%, akan menurun sejalan dengan waktu. Benih yang disimpan di tempat kering dan dingin akan tetap bagus untuk sekitar 2 tahun, tetapi benih yang disimpan dalam suatu tabung yang tertutup rapat selama 3 bulan akan hilang kemampuan viabilitasnya. Perkecambahan akan terjadi dalam 4-7 hari. Di Asia Tenggara, penaburan dilakukan dari Januari ke Mei, pada musim hujan. Benih ditempatkan dengan kedalaman 2 cm dengan 2-4 benih perlubang. Untuk tanaman penutup di perkebunan karet di daerah Indonesia dan Malaysia, direkomendasikan suatu pengaturan jarak 2 m x 1 m atau 1.5 m x 1.5 m, diperlukan sekitar 15 kg benih per ha. Pada perkebunan tebu di Mauritius, digunakan pengaturan jarak 60-100 cm x 60-100 cm. Ketika ditanam untuk pupuk hijau di Indonesia, benih ditaburkan dengan jarak 30 cm x 20-30 cm dengan 2 benih per lubang, sedangkan di tempat lain benih ditebar bebas. Ketika ditanam secara tumpangsari dengan jagung, benih ditaburkan berderet 90-120 cm terpisah pada dengan rata-rata jumlah 4-15 kg/ha. |
Manfaat tumbuhan : | Kara benguk sebagian besar ditanam sebagai tanaman penutup dan pupuk hijau dan merupakan salah satu tanaman yang paling pantas untuk reklamasi tanah yang dipenuhi dengan rumput liar, terutama dengan Cynodon dactylon, Cyperus rotundus dan Imperata cylindrica. Di Pulau Jawa biji ini difermentasikan menjadi tempe benguk, dan diperkirakan dapat digunakan sebagai bahan baku penghasil energi. Polongnya yang belum dewasa dan daun-daun muda kadang-kadang direbus untuk dijadikan sayur-mayur. Biji Mucuna pruriens yang direbus mempunyai suatu reputasi sebagai suatu aphrodisiak. Getah dari batang digunakan untuk menghentikan pendarahan dari luka kecil. Biji yang direbus adakalanya dimakan sebagai kacang-kacangan, polong muda dan daun muda digunakan sebagai sayur-mayur. Kemampuan kacang benguk dapat menutup lahan dengan cepat adalah sangat produktif, tahan pada kebanyakan penyakit dan hama, dan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang beragam. Ini adalah salah satu tanaman penutup dan pupuk hijau yang berharga, menarik petani untuk menanam kecil-kecilan. Ketahanannya terhadap penyakit dan hama juga membuat kacang ini sebagai tanaman sayuran dan polong-polongan yang menarik. |
Sinonim : | Mucuna utilis Wall. ex Wight , Mucuna pruriens (L.) DC. var. utilis (Wall. ex Wight) Baker ex Burck , Mucuna pruriens (L.) DC. f. utilis (Wall. ex Wight) Backer . |
Sumber Prosea : | 11: Auxiliary plants p.199-203 (author(s): Wulijarni-Soetjipto, N; Maligalig, RF) |
Kategori : | Pupuk |
BAKUNG
Kerajaan: | Plantae |
Divisi: | Magnoliophyta |
Kelas: | Liliopsida |
Ordo: | Liliales |
Famili: | Liliaceae |
Genus: | Lilium |
Spesies: |
Tanaman Bakung merupakan bagian dari genus Lilium, nama tanaman ini dalam bahasa Inggris adalah lily. Ada sekitar 100 suku dalam keluarga bakung (Liliaceae).
Tanaman ini bisa menyesuaikan diri dengan
habitat hutan, seringkali pegunungan, dan terkadang habitat rerumputan.
Beberapa mampu hidup di rawa. Pada umumnya tanaman ini lebih cocok
tinggal di habitat dengan tanah yang mengandung kadar asam seimbang.
Bakung biasanya memiliki tangkai yang
kokoh. Kebanyakan suku bakung membentuk umbi polos di bawah tanah. Di
beberapa suku Amerika Utara dasar dari umbi ini berkembang menjadi rizoma.
Bunga bakung yang besar memiliki tiga
daun bunga, acapkali wangi, dan terdapat dalam berbagai warna dari
putih, kuning, jingga, merah muda, merah, ungu, warna tembaga, hingga
hampir hitam. Terdapat pula corak berupa bintik-bintik.
Dalam bahasa Ibrani bunga bakung disebut syosyan dan bahasa Yunani krinon.
Ini merupakan jenis tanaman berumbi yang
banyak tumbuh di daerah Palestina dan sering digunakan sebagai tanaman
hias.Bunga ini kaya akan warna sesuai jenisnya, itulah sebabnya bunga bakung atau lily menjadi lambang kecantikan.
Bunga Iris, Crocus dan Narcissus juga
sering digolongkan sebagai bunga bakung. Bunga bakung yang paling banyak
disinggung dalam kitab Kidung Agung adalah jenis Hyacinthus orientalis yang bunganya biru.
“Bibir seperti bunga bakung”. di dalam Kidung 5:13 merujuk pada Anemone Coronaria yang berbunga merah.
Ketika raja Salomo mendirikan Bait Suci, ia menempatkan hiasan bunga
bakung pada tiang-tiang Bait Suci ( I Raja 7:19 ; 22, 26 ; 2 Tawarikh
4:5). Kemungkinan hiasan yang dimaksud menunjuk pada pahatan bunga
bakung jenis Nymphaea Caerulea.
Motif bunga bakung jenis Nymphaea Lotus
ditemukan pada benda-benda arkeologi Mesir dan Palestina. Ini
membuktikan bahwa bunga bakung Mesir atau Seroja Biru yang dikenal
sangat indah mempunyai pengaruh yang sangat besar pada kesenian Asia
Barat. “Bunga Bakung di ladang” yang disebutkan dalam Matius 6:28 dan
Lukas 12:27 menunjuk kepada semua jenis bunga yang terdapat di Galilea
saat itu karena pada musim semi lembah Galilea tampak begitu indah
dengan bunga-bunga yang beraneka ragam
Bunga bakung Crinum asiaticum, famili
Amarillydaceae, menurut kepercayaan Cina, Mesir dan Arab bunga ini dapat
memberikan perlindungan terhadap penyakit wabah yang menular sekiranya
ditanam diperkarangan rumah atau kebun di sekitar rumah terutamanya
bakung yang berbunga putih ungu dan berdaun keunguan. Potongan umbi
bunga bakung ini kononya dapat dipakai sebagai pelindung daripada
pengaruh roh yang jahat jika dipasang di pintu rumah. Selain itu juga
ianya boleh dipakai untuk penawar racun sengatan binatang berbisa dan
mengubat luka Bakung mempunyai ketinggian antara 0,5 – 1,25 m. Di
Indonesia tanaman ini biasanya ditanam di perkarangan rumah sebagai
tanaman hiasan. Bakung juga tumbuh sebagai tumbuhan liar. Bunganya
berbentuk corong, mekar pada malam hari dan berbau harum.
Bunga Asoka
Klasifikasi ilmiahKerajaan: | Plantae |
Divisi: | Magnoliophyta |
Kelas: | Magnoliopsida |
Ordo: | Fabales |
Famili: | Fabaceae |
Subfamili: | Caesalpinioideae |
Bangsa: | Detarieae |
Genus: | Saraca |
Spesies: | S. asoca |
Asoka (Saraca asoca (Roxb.) Wilde, suku polong-polongan atau Fabaceae), angsoka, atau kadang-kadang dikacaukan dengan soka (Ixora javanica), adalah sebuah pohon dengan bunga-bunga merah yang sangat indah. Namanya diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti “bebas dari rasa sedih” (a-: tanpa, soka:sedih). Tumbuhan ini didatangkan dari India dan di Surakarta dan Yogyakarta biasa ditanam di pekarangan keraton dan rumah-rumah bangsawan.
Kingdom | : Plantae (tumbuhan) |
Subkingdom | : Tracheobionta (berpembuluh) |
Superdivisio | : Spermatophyta (menghasilkan biji) |
Divisio | : Magnoliophyta (berbunga) |
Kelas | : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) |
Sub-kelas | : Rosidae |
Ordo | : Fabales |
Familia | : Fabaceae (suku polong-polongan) |
Genus | : Tamarindus |
Spesies | : Tamarindus indica L. |
Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek.
Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus indica, termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly.), asem (Jw.), sampalok (Tagalog), ma-kham (Thai), dan tamarind (Ingg.). Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut asem kawak.
“Asam” adalah nama umum yang dipakai untuk semua bumbu dapur pemberi rasa masam pada masakan, termasuk juga asam kandis dan asam gelugur.
Nama “asam jawa” dipakai oleh orang Melayu karena dipakai dalam masakan
Jawa. Tumbuhan ini sendiri didatangkan oleh orang-orang dari India.
Nama Tamarindus dan tamarind diturunkan dari bahasa Arab تمرهندي tamr hindī. Artinya kurang lebih: kurma India
Pohon asam berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m
dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat
keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang
dan lebat berdaun, melebar dan membulat.
Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13
cm, terletak berseling, dengan daun penumpu seperti pita meruncing,
merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang,
masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya
miring dan membundar, ujung membundar sampai sedikit berlekuk.
Bunga tersusun dalam tandan renggang, di
ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm panjangnya. Bunga
kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau harum.
Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.
Buah polong yang menggelembung, hampir
silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan
penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras berwarna
kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat
serupa benang.
Daging buah (mesokarp) putih kehijauan ketika muda, menjadi merah
kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan
melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.
Asam jawa termasuk tumbuhan tropis. Asal-usulnya diperkirakan dari savana Afrika timur di mana jenis liarnya ditemukan, salah satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun, tanaman ini telah menjelajah ke Asia tropis, dan kemudian juga ke Karibia dan Amerika Latin. Di banyak tempat yang bersesuaian, termasuk di Indonesia, tanaman ini sebagian meliar seperti di hutan-hutan savana.
Pohon asam dapat tumbuh baik hingga
ketinggian sekitar 1.000 m dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat,
khususnya di wilayah yang musim keringnya jelas dan cukup panjang.
Daging buah asam jawa sangat populer, dan
digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan
dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai
bumbu sayur asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.
Asem kawak –demikian ia biasa disebut– inilah yang biasa diperdagangkan
antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan
rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis ikan, asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu.
Thailand
juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya. Buah ini populer dan
dimakan dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong
yang belum dikupas.
Biji asam biasa dimakan setelah direndam
dan direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu, biji asam juga
dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti.
Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan sebagai tapal untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat. Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare.
Kayu teras
asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras dan bertekstur halus,
sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran
dan patung. Bagi anak-anak di Jawa Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan untuk membuat gasing. Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak atau dakon.
Pohon asam biasa ditanam di tepi jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan raya Daendels, dari Anyer hingga Panarukan.
Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara Australia, di Northern Territory
di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk kembali ke
daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang
Aborigin setempat terhadap orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.
APEL
Kerajaan: | Plantae |
Divisi: | Magnoliophyta |
Kelas: | Magnoliopsida |
Ordo: | Rosales |
Famili: | Rosaceae |
Subfamili: | Maloideae |
Genus: | Malus |
Spesies: | M. domestica |
Nama binomial Malus domestica
Uraian
Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur
udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan terutama di daerah
subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia yang terkenal
berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah
Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang mempunyai
ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan apel
dikatagorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan
mempunyai tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel
sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan
dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel
biasanya akan berbunga pada sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran
macam-macam tersebut sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau
mengembang sehingga menjadi buah yang padat dan berisi.
Apel ialah jenis buah, atau pohon yang menumbuhkan pohon ini. Buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning. Kulit buahnya sangan lembek. Dagingnya keras. Ada banyak bibit di dalamnya, which.
Orang mulai pertama kali menumbuhkan apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus. Kebanyakan apel yang ditanam orang ialah Malus sylvestris.
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk membuat saus apel. Apel juga dibuat menjadi minuman jus apel dan sari buah apel.
Ada banyak jenis apel yang berbeda, termasuk:
- Apel Malang
- Granny Smith
- Pink Lady
- Golden Delicious
- Gala
- Red Delicious.
0 komentar:
Posting Komentar