jam weaker_yas

PERILAKU HEWAN MAMALIA MONYET

PRILAKU HEWANMAMALIA

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
       Di Indonesia, sebaran populasi monyet ekor panjang [Macaca fascicularis (Raffles, 1821)] cukup luas, mulai dari kawasan bagian barat sampai ke Nusa Tenggara Timur, termasuk di kawasan Hutan Wisata Alam Monky Forest Ubud Bali. Kehidupan monyet ternyata memiliki nilai yang cukup tinggi bagi manusia, seperti antara lain memiliki nilai ekologi, estetika, rekreasi dan komersial. Indonesia termasuk salah satu negara pengeksport monyet terbesar di dunia. Berbagai manfaat sumber daya biologi ini dimanfaatkan, diantaranya yang terbesar untuk penelitian bidang farmasi dan kedokteran (farmacy and biomedical reseach).
Selain itu satwa liar ini juga bisa memberikan manfaat yang tidak kecil dalam kepariwisataan. Beberapa daerah tujuan wisata memiliki daya tarik disebabkan oleh adanya satwa liar monyet ekor panjang ini, seperti diantaranya daerah tujuan wisata Monky Forest di Bali, Nilai sumber daya hayati yang berupa satwa liar termasuk monyet ekor panjang, ternyata memiliki nilai yang tidak kecil, termasuk nilai yang dapat dihitung dan tidak dapat dihitung dengan ukuran nilai uang. Secara alami perilaku monyet ekor panjang dan satwa liar lainnya tidak meresahkan masyarakat, apabila mereka hidup pada habitat aslinya dan relatif tidak berdampingan dengan kehidupan masyarakat. Keadaan perilaku monyet ekor panjang mungkin mengalami perubahan tatkala kehidupan monyet pindah pada kawasan lain, atau berdampingan dengan kehidupan masyarakat, termasuk pada kawasan Hutan Wisata Alam ataupun di pelihara oleh masyarakat secara langsung.
Di samping itu prilaku monyet ekor panjang sangat menarik untuk kita ketahui, mulai dari prilaku makannya, prilaku adaptasinya, maupun prilaku reproduksinya. Karena monyet ekor panjang merupakan hewan mamalia yang mirip dengan manusia, sebab monyet ekor panjang memiliki kecerdasan yang cukup tinggi untuk dilatih sebagai hewan pembantu pekerjaan manusia.

1.2 Rumusan Masalah
      Dari latar belakang di atas, kami akan menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan monyet ekor panjang. Adapun masalah-masalah yang kami sampaikan adalah:
     1. Bagaimana ciri-ciri ekor panjang ?
     2. Bagaimana prilaku makan monyet ekor panjang ?
     3. Bagaimana prilaku reproduksi monyet ekor panjang ?
     4. Bagaimana peran ekologi, estetika, dan rekreasi monyet ekor panjang ?

1.3 Tujuan Penulisan
      Tujuan penulisan makalah ini adalah:
      1. Untuk mengetahui tentang monyet ekor panjang.
      2. Untuk membahas mengenai prilaku-prilaku monyet ekor panjang.
      3. Untuk melengkapi tugas dalam mata kuliah Ekologi II di IKIP Saraswati Tabanan.


                                                                 BAB II

                                                         PEMBAHASAN

2.1 CIRI-CIRI MONYET EKOR PANJANG
       Monyet ekor panjang biasanya memiliki tubuh yang hampir diseluruh bagian tubuhnya ditutupi oleh rambut yang berwarna abu-abu kecoklatan, dengan bagian ventral berwarna putih. matanya berwarna coklat, ukuran kepalanya lebih kecil dari pada ukuran tubuhnya, jari-jari tangannya berjumlah lima yang hampir sama dengan bentuk jari-jari pada manusia. Memiliki ekor yang panjang sebagai ciri khasnya diantara hewan mamalia yang lain. Monyet ini mempunyai pipi yang khusus seperti kantung, yang memungkinkannya menimbun makanannya. Bahan makanan yang sudah dikumpulkan akan dimakannya belakangan di daerah yang sama. Monyet biasanya hidup berkelompok, dengan kepala kelompoknya adalah monyet jantan yang besar.
Monyet ekor panjang dapat diketahui dari Klasifikasi berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca fascicularis
Macaca. fascicularis termasuk dalam famili Cercopithecidae, berarti termasuk jenis monyet.

2.2 HABITAT MONYET EKOR PANJANG
       Monyet ekor panjang merupakah salah satu primata yang mempunyai habitat cukup luas. Mereka dapat ditemukan dari wilayah India sampai daerah Asia Tenggara. Monyet ekor panjang adalah binatang siang (diurnal) yang hidup di pohon-pohon maupun di permukaan tanah. Mereka dengan mudah dapat ditemui dari tepi pantai, pinggiran sungai, hutan pegunungan sampai dengan ketinggian 2500 meter. Satwa ini juga dapat dijumpai di perkebunan dan pemukiman penduduk. Hidup secara berkelompok yang dipimpin oleh monyet jantan dewasa. Mereka hidup dalam kelompok yang berjumlah 20-60ekor.
Monyet ekor panjang yang hidup di tempat yang sangat kering dan terbuka, dapat pula ditemukan di padang rumput, di hutan-hutan dan wilayah pegunungan hingga ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut. Monyet ekor panjang adalah perenang yang baik dan dikabarkan senang berenang. Monyet ini terkenal karena kecenderungannya untuk pindah dari daerah pedesaan ke perkotaan, dan hidup dari pemberian atau makanan-makanan yang dibuang oleh manusia. Ia dijadikan binatang peliharaan di beberapa tempat, dan ada juga yang ditangkarkan.

2.3 PRILAKU MAKAN MONYET EKOR PANJANG
      Prilaku makan monyet memang mirip manusia, tidak heran karena binatang mamalia ini merupakan kerabat terdekat manusia. Umumnya monyet ekor panjang adalah omnivora dan memakan daun-daunan, buah-buahan, akar-akaran, kulit kayu, umbi dan serangga. terkadang mereka juga menyerang sarang burung untuk di ambil telurnya dan kadang juga mereka memakan kodok kecil serta katak pohon. Terkadang mereka lebih senang hidup di daerah pantai untuk menghabiskan waktunya sembari mencari kepiting dan invertebrata pantai lainya, dan kadang-kadang serangga atau binatang-binatang kecil, dan monyet juga bisa makan makanan yang biasa dimakan oleh manusia. Biasanya monyet akan mencari makan jika dia merasa kelaparan.
        Dengan diiming-imingi sebungkus kacang atau makanan ringan lainnya, kelompok monyet yang biasanya banyak menghabiskan waktu diatas pohon mulai berani turun dan mendekati manusia untuk mendapatkan beberapa cuil makanan. Lambat laun merekapun mulai terbiasa kesana-kemari di daratan sambil menunggu jatah makanan dari pengunjung. Bahkan tidak aneh jika melihat ada orang datang sambil membawa tas atau kantung, gerombolan monyet itu akan segera menyambutnya. Tentu saja hal itu menjadi hiburan tersendiri. Sehingga sebelum masuk, biasanya pelancong sering disarankan untuk membawa sekedar oleh-oleh untuk si ekor panjang.
Sedangkan monyet yang tinggal di pedalaman umumnya lebih pemalu dan banyak menghabiskan waktu diatas pohon. Selain itu warna rambutnyapun terlihat lebih bule.

2.4 ADAPTASI TERHADAP LINGKUNGAN
      Monyet memiliki ekor yang panjang yang digunakan sebagai alat untuk bergelantung di atas pohon apabila sedang mengambil makanan yang letaknya jauh dari jangkauan tangannya. Monyet ekor panjang memiliki gigi taring yang tajam, sebagai alat untuk mengupas makanan yang keras, misalnya buah kelapa. Karena monyet ekor panjang di daerah hutan di pedalaman lebih banyak menggunakan waktunya di atas pohon untuk beraktifitas baik itu makan, tidur, maupun aktivitas yang lainnya. Panjang ekor hampir sama dengan panjang tubuh sekitar 40-65 cm.

2.5 PRILAKU MONYET BERTAHAN HIDUP
      Prilaku monyet memang mirip manusia, tidak heran karena binatang mamalia ini merupakan kerabat terdekat manusia. Salah satu kemiripannya adalah cara hidupnya yang selalu berkelompok dalam kawasan tertentu. Umumnya monyet masih banyak dijumpai diwilayah hutan maupun pegunungan dengan populasi yang relatif stabil. Monyet pun terkadang menjadi hama bagi petani yang memiliki ladang di wilayah perbatasan habitatnya. Peranjahan tersebut terjadi manakala sumber makanan dihutan mulai berkurang disebabkan antara lain semakin sempitnya wilayah tempat tinggal mereka akibat perambahan hutan.
Adapun prilaku monyet ekor panjang untuk mempertahankan hidupnya, sebagai berikut :
 Monyet akan lari kemudian meloncat naik ke pohon apabila mereka terancam oleh serangan binatang lainnya. Atau monyet akan menerkam binatang yang membahayakan dirinya.
 Biasanya monyet jantan yang besar sebagai ketua kelompok akan berkelahi antar ketua kelompok monyet yang lain untuk mempertahankan wilayahnya.
 Monyet akan mendekap dan menggendong anaknya terus naik ke atas pohon, apabila ada bahaya      mengancam.

Adapun prilaku monyet yang lainnya, yaitu :
 Monyet berwatak semau gue dan berlagak pilon. Seekor monyet jika sudah mendapatkan makanan di tangannya, ia tak peduli lagi pada monyet-monyet lain di sekitarnya.
 Monyet tidak bisa diam. Seekor monyet tangan dan kakinya akan senantiasa bergerak walau sekedar menggaruk-garuk kepala.
 Monyet pandai berakting. Jika monyet berakting di sirkus semua anak kecil senang, artinya monyet hanya pantas dijadikan penghibur bagi anak-anak kecil.
 Monyet sangat rakus. Seekor monyet, ketika ada kesempatan mengambil makanan, segera ia penuhi tangan kanan dan kirinya, bahkan kedua kakinya.

2.6 PRILAKU MONYET MEMELIHARA ANAK
      Monyet betina yang dewasa dan telah melahirkan anaknya akan selalu menggendong anaknya, walaupun pada saat-saat mereka memperebutkan makanan antar temannya maupun kelompok monyet yang lain. Anak monyet yang masih kecil memiliki rambut yang berwarna agak kehitaman dengan ukuran tubuh yang mungil. Berat bayi monyet kurang dari 1 kg, tetapi selama gendongan induknya, bayi monyet sudah bisa mencengkram induknya dengan kuat. Pada waktu induk monyet tersebut berjalan ataupun memperebutkan makanan dia tidak memegang anaknya, tetapi justru sebaliknya anaknya yang mencengkram induknya dengan sangat kuat sambil menghisap susu induknya.


2.7 PRILAKU REPRODUKSI MONYET
Perkawinan tidak terbatas pada musi-musim tertentu. Kehamilan berlangsung antara 135-194 hari. Monyet betina menjadi dewasa pada usia tiga tahun, sementara monyet jantan pada usia empat tahun. Jangka hidup monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di penangkaran kira-kira 15-20 tahun untuk monyet jantan dan 20-25 tahun untuk monyet betina. Monyet-monyet ini jarang hidup lebih dari 15 tahun di alam bebas.
Seperti semua monyet lainnya, gerombolan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) terdiri atas campuran jantan dan betina. Gerombolan ini dapat terdiri hingga 180 ekor monyet, tetapi rata-rata jumlahnya 20 ekor. Monyet betina dapat lebih banyak jumlahnya dibandingkan monyet jantan dengan rasio 4:1. Hierarki sosialnya juga bersifat matriarkal, peringkatnya tergantung pada jantan yang memimpin. Pemeliharaan atas monyet-monyet muda dan tugas-tugas pengawasan wilayah dibagi di antara rombongan. Sementara monyet-monyet betina biasanya hidup damai, yang jantan biasanya sering ribut di antara mereka sendiri. Adapun prilaku reproduksi monyet antara lain :
 Monyet bereproduksi dengan cara kawin. Monyet jantan akan merayu monyet betina, setelah ada kecocokan, maka monyet jantan akan menjilati vagina monyet betina dan setelah itu baru terjadi perkawinan.
 Monyet akan melahirkan anak karena monyet merupakan hewan mamalia.

2.8 PERAN EKOLOGIS, ESTETIKA, DAN REKREASI MONYET EKOR PANJANG

(1). Peran ekologis monyet ekor panjang, yaitu :
• Secara ekologis, monyet ini merupakan pemencar biji tanaman buah yang dikonsumsinya. Hal ini sangat penting bagi konservasi jenis tumbuhan di habitatnya. Selain itu, monyet ini juga sebagai pemakan serangga yang sekaligus sebagai pengendali populasi serangga tersebut.

(2). Peran estetika monyet ekor panjang, yaitu:
Beberapa monyet ekor panjang ditangkap dari daerah hutan untuk dilatih sebagai topengn monyet. Hal ini dilakukan untuk menghibur umat manusia yang ada di muka bumi ini. Prilaku permainan dalam topeng monyet merupakan prilaku terajar, sebab perilaku tersebut sengaja diajarkan kepada monyet untuk bisa bermain guna menghibur orang-orang. Misalnya prilaku untuk menaiki sepeda, mengenakan helm, memikul keranjang dan sebagainya.

(3). Peran rekreasi monyet ekor panjang, yaitu :
Monyet ekor panjang yang dipindahkan dari hutan untuk ditangkarkan di daerah perkotaan yang dipakai sebagai objek wisata yang sering kita kenal sebagai objek wisata alam. Bebrapa gerombolan monyet yang ada di suatu tenpat yang dekat dengan pemukiman penduduk dilestarikan habitatnya untuk objek wisata.
Bisnis monyet orang Bali dapat ditemukan di Monkey Forest di Ubud, Di tempat-tempat suci monyet ini, Bali bekerja bergandengan tangan dengan monyet-monyet untuk melestarikan hutan di sekitarnya, mempertahankan kuil hutan, memberikan pendapatan bagi desa, pekerjaan bagi penduduk desa dan perlindungan terhadap monyet.


                                                                        BAB III
                                                                       PENUTUP

                                                                3.1 KESIMPULAN


Dari permasalahan yang penulis angkat dapat disimpulkan:
        1. Bahwa di dalam kita membaca buku juga harus mengerti dan memahami tentang ciri-ciri monyet, habitatnya, prilaku makan, prilaku bertahan hidupnya, prilaku perkembangbiakannya, dan peran monyet dalam kehidupan di alam, baik peran ekologinya, estetika, rekreasi dan komersial monyet ekor panjang.

      2. Pada dasarnya kita di ajak untuk peduli dengan lingkungan, dengan tetap menjaga kelestarian alam, dengan menjaga dan memelihara hewan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ini.

3.2 SARAN-SARAN
       3.2.1 Pembaca dapat menggunakan makalah ini untuk menambah pengetahuan tentang monyet ekor    panjang.
       3.2.2 Sehingga pembaca dapat memperluas pengetahuannya mengenai prilaku-prilaku monyet ekor panjang..
      3.2.3 Agar kita mampu melestarikan hewan yang sangat berperan dalam menjaga kelestarian alam ini agar jangan sampai punah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Powered By Blogger

Hot on this blog

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Followers

About Me

Foto Saya
dian meutia putry
banda acheh, acheh, Indonesia
ku persembahkan semuanya untuk kasih dan cinta demi menggapai sebuah kebahagian yang akan kumiliki selamanya...
View my complete profile