STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN
TUMBUHAN
Seperti yang telah kamu ketahui bahwa bagian-bagian
tumbuhan terdiri dari akar,
batang,
daun, bunga, dan buah. Setiap bagian tersebut mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda- beda. Gambar di atas menunjukkan struktur tubuh
suatu tumbuhan.
Setiap makhluk hidup pasti memiliki
ciri-ciri seperti: makan, bernapas, bergerak, berkembang biak, mengeluarkan
zat, menanggapi rangsang, dan lain-lain. Seperti pada hewan dan manusia,
tumbuhan juga memiliki ciri-ciri tersebut. Ayo, ingatlah kembali materi yang
membahas tentang ciri-ciri makhluk hidup yang telah kamu pelajari di kelas VII.
Seperti halnya manusia dan hewan, tumbuhan juga memiliki organ-organ penting,
yaitu akar, batang, daun, bunga, dan biji. Marilah, sebelum kita pelajari
organ-organ pada tumbuhan, kita pelajari jaringan-jaringan yang menyusun
organ-organ tersebut.
Kamu telah melihat berapa banyak
rambut akar pada akar wortel yang muda. Semakin banyak rambut akar yang dimiliki, semakin luas daerah permukaan epidermis akar yang
dapat bersentuhan dengan tanah. Luasnya daerah permukaan berakibat pada semakin
banyaknya air dan min- eral dari tanah yang diserap oleh akar.
A. STRUKTUR
DAN FUNGSI AKAR
Pada umumnya akar merupakan bagian
tumbuhan yang berada di dalam tanah. Akar selalu tumbuh ke bawah sesuai dengan
fungsinya untuk mencari makan yaitu menyerap air dan mineral dari tanah. Akar
pada tumbuhan ada dua macam, yaitu: akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang
adalah akar yang berasal dari lembaga yang tumbuh memanjang dan membesar di
dalam tanah. Akar tunggang disebut juga akar primer, karena akar tersebut
berasal dari lembaga. Akar serabut adalah akar yang tumbuhnya dari pangkal
batang ke samping dan besarnya hampir sama antara satu dengan yang lain.
Tanaman yang mempunyai akar tunggang, adalah tanaman yang tumbuh dari biji,
tetapi jika hasil dari cangkokan, tidak punya akar tunggang. Jika dilihat
secara morfologi, struktur akar terdiri dari tudung akar, zona sel pembelah,
zona pemanjangan sel, zona sel matang, dan rambut akar. Pada ujung akar
terdapat sel-sel yang selalu membelah (jaringan meristem), sehingga akar
semakin panjang. Pada jaringan meristem karena sel-selnya masih muda, maka
dilindungi oleh tudung akar (kaliptra).
1. Struktur
Anatomi Akar
Susunan bagian dalam akar terdiri
atas jaringa dan silinder pusat (stele ). Jaringan-jaringan terseb
berbeda-beda.
a.
Epidermis
Epidermis tersusun atas sel-sel
berdinding tipis yang terdiri atas satu lapis dan sel-selnya tersusun rapat. Di
daerah dekat ujung akar, sel-sel epider- mis ada yang berubah menjadi bulu-bulu
akar.
Bulu-bulu akar ini sangat penting
di dalam penyerapan air dan mineral. Epidermis bersifat semipermeabel dan
mengalami penebalan. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan yang ada di
bawahnya.
b.
Korteks
Korteks atau kulit luar terdiri
atas sel-sel parenkim yang terletak di antara silinder pusat dan epidermis.
Susunan sel-sel korteks renggang. Korteks berperan sebagai daerah penyimpanan
cadangan makanan. Korteks bagian luar berbatasan dengan epidermis, berupa
selapis sel yang disebut eksodermis ,
sedangkan korteks bagian dalam yang berbatasan dengan silinder pusat disebut
endodermis . Endodermis berfungsi mengatur jalannya air dan mineral dari korteks
ke silinder pusat. Sel-sel endodermis sisi radial mengalami penebalan dari zat
suberin dan lignin, sehingga jika dilihat dari atas seperti titik-titik yang
disebut titik kaspari . Titik kaspari tersusun membentuk pita kaspari.
c.
Silinder pusat (stele)
Silinder pusat terletak di bagian
dalam akar, yaitu sebelah dalam endodermis silinder pusat mengandung jaringan
pengangkut yaitu xilem, floem, dan perisikel. Xilem (pembuluh kayu) berfungsi
mengangkut air dan mineral dari akar menuju daun, sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
Tabel
Perbedaan antara akar tumbuhan dikotil
dan monokotil
Perbedaan
|
Dikotil
|
monokotil
|
1.system perakaran
|
Tunggang
|
Serabut
|
2. Batas ujung akr dan kaliptra
|
Tidak jelas
|
Jelas
|
3. susuna pesikel
|
Terdiri satu lapis berdinding tebal
|
Beberapa lapis sel berdinding
tebal
|
4. Letak berkas
pengangkutan
|
Pada akar sekunder bersifat
kolateral, xilem di dalam dan floem
di luar
|
Pada akar tua berselang-seling
|
5. Letak berkas
pengangkutan
|
Empulur sempit pada pusat akar
|
Empulur luas pada pusat akar
|
6. Perisikel
|
Membentuk cabang akar, meristem
sekunder (kambium dan kambium
gabus)
|
Hanya membentuk cabang akar
|
7. Kambium
|
Tampak sebagai meristem sekunder
|
Tidak mempunyai kambium
|
8. Jumlah lengan protoxilem
|
2 sampai 6, jarang lebih
|
banyak (lebih dari 12)
|
2.
Fungsi Akar
Fungsi utama akar adalah untuk
menyerap air dan mineral dari tanah sekitarnya. Untuk melakukannya, pada bagian
akar dewasa tumbuh rambut-rambut kecil yang kuat untuk mencari jalan di antara
butir-butir tanah yang dilapisi air. Akar-akar sekunder yang besar juga membuat
cabang-cabang dari akar utama untuk menambah kapasitas penyerapan airnya. Akar
juga mempunyai fungsi-fungsi penting lainnya, yaitu menegakkan batang pada
tempat tumbuhnya, membantu pernapasan secara difusi, dan sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.
3.
Jalannya air dalam tumbuhan
Air dari dalam tanah masuk sel-sel
akar dengan proses yang disebut osmosis. Air dalam sel-sel akar mengandung
garam-garam dan gula yang terlarut di dalamnya. Tetapi air dalam tanah
mengandung lebih sedikit garam dan tidak mengandung gula. Oleh karena itu
larutan dalam sel lebih pekat daripada larutan dalam tanah. Kedua larutan itu
dipisahkan oleh dinding sel akar yang sangat tipis, disebut membran. Osmosis adalah proses mengalirnya
air melalui sebuah membran, karena perbedaan
konsentrasi antara dua larutan. Proses osmosis
ini, akan menyamakan konsentrasi larutan-larutan tersebut. Dengan demikian air
mengalir dari tanah ke dalam sel akar.
Dengan proses yang sama, air yang telah masuk
ke dalam sel akar kemudian mengalir
dari satu sel ke sel yang lain hingga mencapai
pembuluh khusus yang disebut xilem. Xilem mengalirkan air ke atas menuju daun.
Selama masih ada air di dalam
tanah, air akan terus masuk ke sel tumbuhan melalui rambut-rambut akar secara
osmosis. Hal ini mengakibatkan sel mengembang dan tidak dapat dimasuki air
lagi. Sel-sel akan tegang oleh air. Tekanan air di dalam sel disebut tekanan
turgor. Adanya tekanan turgor menyebabkan batang yang lunak akan menjadi keras
dan daun menjadi kaku. Tanpa air yang cukup, sel-sel akan mengempes dan
tumbuhan lambat laun akan menjadi layu.
Fungsi akar adalah untuk menyerap
air dan unsur hara dari dalam tanah, menyimpan cadangan makanan, bernapas, dan
sebagai alat perbanyakan tanaman secara vegetatif.
a. Menyerap
air dan unsur hara dari dalam tanah
Akar dipergunakan oleh tumbuhan
untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Akar menyerap
bahan-bahan mineral bersamaan dengan air dari lingkungannya. Air masuk ke dalam akar melalui rambut-rambut
akar. Rambut akar atau bulu akar merupakan perubahan bentuk dari jaringan
epidermis akar yang berfungsi mengisap air dan unsur-unsur hara dari dalam
tanah.
b. Memperkokoh
berdirinya batang tanaman
Selain untuk menyerap air dan unsur
hara, akar juga berfungsi untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan sehingga dapat
berdiri tegak di tempat tumbuhnya. Tumbuhan yang tinggi membutuhkan sistem
perakaran yang semakin kuat untuk menahan terpaan angin yang semakin besar.
c. Tempat
menyimpan cadangan makanan
Sebagian tanaman menyimpan cadangan
makanan pada akarnya. Makanan yang disimpan biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan makanan yang tersimpan dalam akar
dipergunakan selama masa pertumbuhan tertentu dan akan digunakan untuk proses
pertumbuhan pada masa pertumbuhan selanjutnya. Sebagian tanaman yang tergolong
herba sangat tergantung pada cadangan makanan yang tersimpan dalam akar
terutama untuk mengatasi kondisi lingkungan yang buruk, misalnya pada musim
kemarau sehingga tanaman tersebut dapat bertahan hidup.
d. Bernapas
(respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar
juga membutuhkan oksigen untuk melakukan pernapasan seperti halnya sel-sel pada
makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen tersebut maka
akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang gembur
akan lebih mudah ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan semakin
banyak dibandingkan tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos
atau tanah berpasir memiliki banyak rongga sehingga mudah ditembus udara. Hal
ini menyebabkan banyak terdapat cadangan oksigen yang dapat dipergunakan oleh
akar tanaman.
e. Alat
perbanyakan secara vegetatif
Akar pada beberapa tanaman
dipergunakan sebagai alat per- banyakan secara vegetatif, misalnya pada pohon
sukun dan cemara. Pada tanaman sukun dan cemara akar yang menyumbul dari dalam
tanah dapat menghasilkan tunas dan akhirnya menjadi tanaman baru.
B. STRUKTUR
DAN FUNGSI BATANG
Batang (caulis) adalah bagian tumbuhan yang paling pokok
sebab batang merupakan tempat tumbuhnya akar dan daun. Pada umumnya batang
berbuku-buku. Batang pertama tumbuh berkembang dari lembaga benih. Suatu batang
yang sangat kecil muncul pada saat biji berkecambah. Secara umum, batang
bergerak ke atas melalui tanah dan muncul ke udara. Selama titik tumbuhnya
tetap hidup, batang dapat menjadi lebih panjang. Jika waktunya tiba
cabang-cabang juga akan tumbuh dan berkembang. Jika titik tumbuh batang mati
atas dihilangkan, sebuah titik tumbuh akan terbentuk di bawah ujung potongan.
Batang yang tumbuh di atas tanah dengan cara tersebut disebut batang udara.
Terdapat dua macam batang tumbuhan,
yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Batang tumbuhan herba
lunak dan berwarna hijau. Batang ini dijumpai misalnya pada tanaman tomat,
cabe, terung dan lain-lain. Xilem dan floem batang herba tersusun dalam
berkas-berkas. Batang tumbuhan berkayu tampak padat dan keras. Batang berkayu
dijumpai pada tumbuhan yang berperawakan pohon. Pohon memiliki banyak jaringan
xilem. Jaringan silem berkembang menjadi kayu dari pohon.
Xilem dan floem pada batang berkayu tersusun
dalam dua cincin melingkar yang terpisah. Jaringan di luar kayu disebut kulit
kayu .
Table Perbedaan
Antar Batang Dikotil Dan Monokotil
No
|
Dikotil
|
Monokotil
|
1
|
Mempunyai
kambium vaskuler.
|
Tidak
mempunyai kambium vaskuler.
|
2
|
Antara
xilem dan floem terdapat kambium
|
Antara
xilem dan floem tidak ada kambium.
|
3
|
Batang
bercabang-cabang.
|
Batang
tidak bercabang.
|
4
|
Pembuluh
angkut teratur dalam susunan
berseling
radial
|
Pembuluh
angkut tersebar.
|
5
|
Mempunyai
jari-jari empulur
|
Tidak
mempunyai jari-jari empulur.
|
6
|
Empulur
dapat dibedakan dengan korteks.
|
Empulur
tidak dapat dibedakan dengan korteks.
|
7
|
Hipodermis
berupa kolenkim
|
Hipodermis
berupa sklerenkim
|
1.
Struktur Batang
Pada ujung batang di samping
meristem apical terdapat jaringan primer dari luar ke dalam berturut- turut
terdiri dari jaringan: prototema, yaitu jaringan yang terdapat di luar yang
nanti membentuk epidermis: prokambium, yaitu jaringan meristem yang ke dalam
membentuk xilem dan ke luar membentuk floem: meris- tem dasar, yaitu jaringan yang
membentuk empulur dan korteks. Pada batang umumnya dari luar ke dalam terdiri
dari:
a. Epidermis
Epidermis pada batang tersusun atas
selapis sel-sel yang hidup dan mempunyai kemampuan untuk membelah diri sehingga
dapat menyesuaikan diri dengan bertambah besarnya batang sampai batas maksimum.
Kemudian diganti dengan jaringan gabus yang dibuat dari kambium gabus, yang
terletak di luar korteks. Pada epidermis terdapat lentisel yang terbentuk
karena kegiatan kambium gabus yaitu sel-sel yang bulat, tidak bergabus, banyak
rongga udara. Pada batang kelihatan lentisel, tampak sebagai celah-celah.
b. Korteks
Letak korteks di bawah epidermis,
tersusun dari sel-sel parenkim. Kadang-kadang sel- sel parenkim dindingnya
menebal membentuk kolenkim dan sklerenkim berguna untuk menguatkan batang yang
susunan sel-selnya berongga. Pertukaran gas dapat terjadi pada lapisan-lapisan
paling dalam yang terisi butir-butir tepung. Sehingga sering disebut sarung
tepung.
c. Silinder
pusat
Silinder pusat merupakan bagian
terdalam dari tumbuhan yang tersusun oleh floem primer, kambium vaskuler, xilem
primer, dan empulur.
1)
Floem
primer
Merupakan jaringan komplek yang
tersusun oleh beberapa macam sel, yang mampu mengangkut zat organik hasil
fotosintesis dari daun, te tempat lain. Misal: sel-sel floem dan serabut floem.
2)
Kambium
vaskuler (kambium berpembuluh)
Jaringan ini terdiri atas sel-sel
yang bersifat meristematik. Letak kambium vaskuler di antara xilem dan floem,
sehingga jika kambium tersebut membelah ke arah dalam, akan membentuk xilem dan
jika membelah ke arah luar, akan membentuk floem. Xilem dan floem yang baru
terbentuk, disebut xilem dan floem sekunder.
3)
Xilem
primer
Merupakan jaringan pembuluh yang
terbentuk pada pertumbuhan primer. Pembuluh xylem berupa trakea atau trakeid.)
Empulur Empulur terletak pada batang bagian terdalam yang terdiri dari parenkim yang sel-selnya
berongga (ruang antarsel).
Peran
Pembuluh Xilem
Pada umumnya pembuluh xilem
berperan sebagai pengangkut zat-zat dan air dari tanah menuju daun yang
melewati xilem dalam akar, xilem dalam batang, dan xilem yang ada pada daun.
Sel-sel yang menyusun jaringan xilem berbentuk panjang- panjang seperti
serabut. Berdasarkan hubungan sel-selnya dikenal dua macam xilem.
a.
Trakea ,
yaitu dinding batas antara sel-sel penyusunnya telah hilang.
b.
Trakeid ,
yaitu dinding batas antara sel-sel tampak berlubang- lubang.
Peran
Pembuluh Floem
Floem berperan untuk mengangkut
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun dari sel-sel
yangberhubung-hubungan dan bentuk sel-selnya panjang. Hubungan sel satu dengan
sel lain akan membentuk pembuluh di mana tempat perhubungan sel-sel tersebut
terdapat di dinding batas yang berlubang-lubang kecil seperti tapis sehingga
disebut pembuluh tapis.
2.
Pertumbuhan Batang Pada Dikotil
Pada tumbuhan dikotil antara xilem
dan floem terdapat kambium. Kambium akan selalu membelah ke arah dalam
membentuk xilem dan keluar membentuk floem sehingga batang menjadi bertambah
besar. Kegiatan kambium tersebut dipengaruhi tersedianya zat yang dibutuhkan
seperti air dan mineral. Pada musim kemarau air sulit didapat, maka pembelahan
sel-sel kambium pun juga sedikit, sehingga xilem dan floem sekunder
penambahannya sangat tipis. Tetapi di musim penghujan pembelahan sel-sel
kambium sangat cepat, sebab kebutuhan air cukup, sehingga xilem dan floem
sekunder penambahannya banyak (tebal). Jika batang tersebut dipotong melintang
pertumbuhan xilem dan floem sekunder pada musim kemarau dan penghujan akan
tampak berbentuk lingkaran-lingkaran yang konsentris, yang disebut lingkaran
tahun . Umur tumbuhan secara garis besar dapat dilihat melalui banyaknya
lingkaran pada batang tersebut.
3.
Fungsi Batang
Seperti halnya akar, batang
mempunyai banyak fungsi penting. Batang menghasilkan dan menyangga daun, yang
merupakan pusat pembuatan makanan tumbuhan. Batang menyediakan sarana jalan
bagi berbagai bahan yang diangkut dalam tumbuhan. Batang juga berfungsi sebagai
tempat menyimpan makanan, misalnya tebu, sagu, dan aren. Demikian pula, batang tertentu
dapat berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif.
C. STRUKTUR
DAN FUNGSI DAUN
Setiap pohon dapat tetap hidup
karena daunnya. Meskipun daun mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda,
semua daun berfungsi sama. Peranan umumnya adalah memproduksi makanan melalui
proses fotosintesis. Daun juga mempunyai struktur dalam yang hampir sama, yaitu
mempunyai banyak klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis dan stomata yang
berfungsi sebagai lubang udara serta mengatur jumlah air yang mengalir melalui
seluruh tumbuhan. Daun yang lengkap adalah daun yang terdiri dari pelepah daun,
tangkai daun, dan helaian daun. Contoh daun pisang, pohon pinang, dan daun
bambu. Daun yang tidak lengkap adalah daun yang terdiri dari tangkai daun dan
helaian daun atau pelepah daun dan helaian daun. Pada umumnya tumbuhan
mempunyai daun yang tidak lengkap. Seperti batang, daun juga digolongkan
menjadi dua, yaitu daun dikotil dan monokotil.
Umumnya daun berwarna hijau
berbentuk pipih dan lebar. Bagian yang tipis melebar disebut lembaran daun.
Pada lembaran daun terdapat tulang-tulang daun. Tulang daun yang paling besar
biasanya berada di tengah dan merupakan kepanjangan dari tangkai daun. Tulang
daun ini bercabang-cabang dengan susunan misalnya menyirip di kiri kanan tulang
daun. Percabangan tulang daun juga akan bercabang-cabang sehingga bentuknya
sambung- menyambung seperti jala.
Ternyata lembaran daun berfungsi untuk membuat atau memasak makanan.
Tangkai daun berfungsi menghubungkan lembaran daun dengan batang.
Perbedaan
Daun Dikotil Dan Monokotil
No
|
Pembeda
|
Dikotil
|
Monokotil
|
1
|
Marfologi
|
Tulang
daun menjari atau menyirip
|
Tulang
daun sejajar atau melengkung
|
2
|
anatomi
|
Mesofil
dibedakan antara jaringan palisade dengan spons parenkim
|
Mesofil
tidak dibedakan antara jaringan palisade dan spons
|
1.
Bentuk
morfologi daun (bentuk helaian daun)
a.
Bentuk
daun lebar di atas tengah daun
Bentuk daun
seperti ini terdapat pada:
1)
Bentuk
segitiga terbalik, contoh: daun semanggi.
2)
Bentuk
bulat telur sungsang, contoh: daun sawo kecik.
b.
Bentuk
ujung daun
Bentuk daun
seperti ini terdapat pada:
1)
Runcing,
contoh: daun oleander.
2)
Meruncing,
contoh: daun sirsak
3)
Membulat,
contoh: daun teratai
4)
Rompang/rata,
contoh: daun semanggi
5)
Terbelah, contoh:
daun bayam
6)
Berduri,
contoh: daun nenas
c.
Bentuk
daun lebar di tengah
Bentuk daun
lebar di tengah terdapat pada:
1)
Bentuk
bundar, contoh: daun teratai.
2)
Bentuk memanjang, contoh: daun srikaya
3)
Bentuk
lanset, contoh: daun kamboja
d.
Bentuk
daun yang melebar di pangkal daun
Bentuk daun
seperti ini terdapat pada:
1)
Bentuk
bulat telur, contoh: daun kembang sepatu.
2)
Bentuk
jantung, contoh: daun waru.
3)
Bentuk
segitiga, contoh: daun bunga pukul empat.
e.
Bentuk
tepi daun
Contoh bentuk
daun seperti ini adalah:
1)
Berombak,
contoh: daun air mata pengantin.
2)
Bergerigi,
contoh: daun lantana.
3)
Beringgik,
contoh: daun cocor bebek.
4)
Bergigi,
contoh: daun beluntas.
f.
Susunan
tulang daun
Contoh bentuk
morfologi daun seperti ini adalah:
1)
Sejajar,
contoh: daun teki.
2)
Menjari,
contoh: daun ketela pohon.
3)
Melengkung,
contoh: daun gadung.
4)
Menyirip,
contoh: daun mangga.
2. Struktur
Daun
Daun juga mempunyai struktur
seperti batang yaitu mempunyai epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan
pengangkut (jaringan vaskuler).
a. Epidermis
Pada umumnya daun itu pipih dan
lebar, maka untuk melindungi agar penguapan tidak terlalu banyak daun dilapisi
kutikula dan kadang-kadang mempunyai lapisan lilin. Epidermis daun terletak di
permukaan atas dan permukaan bawah. Pada epidermis bawah ada yang berubah
bentuk menjadi stomata (mulut daun) yang dilengkapi dengan sel penutup gunanya
untuk mengatur transpirasi dan masuknya gas karbondioksida (CO 2 ) pada saat
fotosintesis berlangsung (siang hari) dan keluarnya oksigen sebagai hasil dari
fotosintesis.
Epidermis merupakan sel-sel yang
terletak di bagian luar tanaman yang
berfungsi melindungi tanaman dan mencegah terhadap kehilangan air. Stoma
merupakan sel- sel epidermis yang mengalami modifikasi dan berfungsi mengatur keluar
masuknya gas ke tubuh tanaman. Lapisan gabus merupakan lapisan sel-sel yang
berfungsi melindungi
batang berkayu.
b. Jaringan
pengangkutan (berkas pengangkutan)
Berkas pengangkutan pada daun
berupa xilem dan floem, terdapat pada tulang daun yang susunannya seperti pada
batang. Berikutnya adalah sistem jaringan pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Yang termasuk
dalam system jaringan ini adalah xilem dan floem. Xilem ditemukan di bagian dalam
dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral
terlarut dari akar ke daun. Sebaliknya, floem ditemukan mengelilingi xilem yang
berfungsi mengangkut bahan makanan hasil proses fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tanaman. Tentunya kamu masih ingat ketika kita membahas topic
organisasi kehidupan di Kelas VII. Sistem jaringan dibangun oleh jaringan yang
berbeda. Nah, kita sudah membahas tentang ketiga sistim jaringan yang membangun
organ tanaman. Sekarang kita akan lanjutkan bahasan kita ke berbagai jenis
jaringan yang ada pada tubuh tanaman. Jaringan yang ada pada tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan sederhana dan jaringan kompleks.
Jaringan sederhana adalah jaringan yang disusun oleh satu jenis sel, contohnya adalah
jaringan parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Sedangkan jaringan kompleks adalah
jaringan yang disusun atas berbagai jenis sel, contohnya xilem dan floem.
c. Jaringan
parenkim
Jaringan ini terletak di antara
epidermis atas dan epidermis bawah yang disebut
mesofilyang berbentuk jaringan pagar (palisade parenkim) dan jaringan
spons (spons parenkim) . Pada palisade
parenkim banyak mengandung klorofil, sehingga jaringan ini berperan dalam
fotosintesis. Spons parenkim juga mengandung klorofil tetapi lebih sedikit
dibanding palisade parenkim.
Spons parenkim terletak di bawah
epidermis dan bentuknya memanjang, dan spon parenkim di bawahnya bentuknya
tidak teratur dan susunan sel-selnya renggang (terdapat ruang antarsel) maka
disebut juga jaringan bunga karang.
3.
Fungsi Daun
Daun memiliki banyak fungsi, selain
sebagai tempat membuat makanan melalui proses fotosintesis, daun juga sebagai
alat transpirasi, serta sebagai alat pertukaran gas karbondioksida dan oksigen.
4.
Proses Membuka Dan Menutupnya Stomata
Proses membuka dan menutupnya
stomata banyak dipengaruhi oleh intensitas cahaya di sekitarnya. Jika
intensitas cahaya kuat, maka stomata membuka, sebaliknya juga intensitas cahaya
rendah (lemah) atau dalam keadaan gelap, stomata akan menutup. Oleh karena itu,
pada siang hari sto- mata lebih banyak terbuka, sehingga proses transpirasi
sangat besar. Gerakan membuka dan menutupnya stomata ini juga disebabkan oleh
mengembang dan mengkerutnya sel pengawal (sel penutup). Pada saat cahaya kuat,
sel pengawal (penutup) menyerap air dari sel tetangga, yang mengakibatkan sel
pengawal mengembang dan tegang. Kondisi ini mengakibatkan bagian dinding sel
yang lentur tertarik di belakang ke arah sel tetangga dan bagian dinding sel
yang berbatasan dengan lubang stomata ikut tertarik. Hal ini yang menjadikan
stomata terbuka sehingga uap air dari dalam rongga antarsel keluar. Pada saat
cahaya lemah atau gelap, sel pengawal kehilangan air karena air dari sel pengawal
kembali ke sel tetangga. Hal ini mengakibatkan sel pengawal mengerut dan lemas
sehingga stomata tertutup. sel pengawal stoma vakuola kloroplas sel epidermis
sel pengawal respirasi terbuka tertutup sel epidermis karbondioksida oksigen.
D. STRUKTUR
DAN FUNGSI BUNGA
Bunga adalah alat untuk berkembang
biak dari semua tumbuhan. Bagi kelompok
Angiospermae, tumbuhan yang sudah dewasa akan membuat bunga, tetapi ada
tumbuhan yang tidak membuat bunga, misalnya kelompok Gymnospermae (tumbuhan paku, dan tumbuhan
lumut). Di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi yaitu benang sari (alat
kelamin jantan), dan putik (alat kelamin betina), tetapi ada juga bunga yang
hanya memiliki putik saja disebut bunga betina, sedangkan yang hanya memiliki
benang sari saja disebut bunga jantan. Bunga yang memiliki keduanya disebut
hermaprodit.
Bagian-bagian bunga tersusun dalam
cincin pada ujung tangkai bunga. Bagian ini memiliki bermacam-macam bentuk dan
ukuran, tetapi semuanya memiliki fungsi yang sama. Bunga sempurna mempunyai
empat bagian utama yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari.
1. Struktur
bunga
a. Kelopak
bunga (kalik)
Merupakan bagian bunga yang
terletak pada dasar bunga. Kelopak bunga seringkali berwarna hijau dan tampak
seperti daun kecil. Kelopak bunga membungkus dan melindungi bunga pada saat
kuncup. Pada saat bunga tersebut mekar kelopak bunga biasanya terletak dekat
tangkai bunga.
b. Mahkota
bunga (korola)
Sebagian besar bunga memiliki
mahkota bunga. Setiap mahkota bunga mempunyai bau yang khas dan warna-warna
yang menarik. Hal tersebut bertujuan untuk menarik serangga agar mengambil madu
dan memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain. Mahkota bunga sering
disebut perhiasan bunga.
c. Putik
(stilus)
Putik adalah alat kelamin betina
dari sebuah bunga. Tiap putik memiliki pangkal yang menggelembung disebut bakal
buah ( ovarium), berisi satu atau lebih bakal biji (ovum). Bakal biji ini
mengandung sel kelamin betina dari tumbuhan tersebut. Pada ujung bagian yang menggelembung
terdapat kepala putik (stigma ) yang mempunyai tempat penempelan serbuk sari.
d. Benang
sari (stamen)
Benang sari adalah alat kelamin
jantan dari sebuah bunga. Tiap benang sari terdiri atas sebuah tangkai sari (
filamentum ) dan sepasang kepala sari sebagai tempat sepasang kantong sari.
Kantong sari adalah kantong berbentuk seperti sosis yang berisi serbuk sari.
Serbuk sari mengandung sel kelamin jantan dari tumbuhan tersebut.
2. Fungsi
Bunga
Bunga bukan hanya indah dipandang,
melainkan juga mempunyai tugas yang
penting bagi tumbuhan itu sendiri. Fungsi bunga antara lain sebagai alat
berkembang biak, untuk perhiasan, dan untuk menarik serangga agar membantu
proses penyerbukan.
Perkembangan
Bunga Menjadi Buah Dan Biji
Setelah putik dan benag sari masak,
maka dapat terjadi proses penyerbukan atau persarian. Penyerbukan adalah
jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Penyerbukan di lanjutkan dengan
peristiwa pembuahan (fertilisasi) yaitu
meleburnya inti sel telur dengan inti sperma. Hasil peleburan ini disebut
dengan zogot. Zogot akan berkembang menjadi lembaga (embrio) dan akhirnya akan
berkembang menjadi tumbuhan baru. Setelah pembuahan bakal buah akan berkembang
menjadi biji. Kelopak dan benag sari, mahkota kemudian mati dan gugur.
E. BUAH
(KARPIUM)
Pada bunga yang telah mengalami
proses penyerbukan (sampainya serbuk sari ke kepala putik) maka serbuk sari
akan terisap dan menuju ke bakal buah sehingga terjadilah proses pembuahan (
fertilisasi ), yaitu proses meleburnya inti sperma dengan inti sel telur yang
menghasilkan zigot . Pembuahan akan mengakibatkan bakal buah menjadi buah dan
bakal biji menjadi biji, kadang-kadang zigot akan berkembang menjadi lembaga
dan menjadi tumbuhan baru. Pada saat itu, benang sari, mahkota, dan kelopak
mulai gugur. Bagian buah terdiri dari beberapa lapisan: eksokarpium, yaitu
lapisan buah bagian luar, mesokarpium,
yaitu lapisan buah bagian tengah; endokarpium, yaitu lapisan buah bagian dalam,
karpel yaitu pembungkusan buah.
Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan
menjadi:
1.
Buah
sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan,
dan lain-lain.
2.
Buah tidak
sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari
kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.
Contoh:
A. Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang
dipakai untuk menyimpan makanan.
B. Nangka, buah berasal dari daun bunga yang
dipakai untuk menyimpan makanan.
C. Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang
dipakai untuk menyimpan makanan.
D. Nanas, buah berasal dari daun bunga.
E.
Apel, buah
berasal dari dasar bunga yang membesar.
Fungsi buah di antaranya adalah
melindungi dan membantu dalam proses penyebaran biji, sehingga tumbuh jauh dari
induknya. Contohnya buah beringin mempunyai biji yang kecil-kecil di dalamnya
yang sulit dicerna, kemudian ada burung yang memakan buah beringin tersebut.
Biji tersebut kemudian dibawa terbang jauh dari pohon beringin.
Meskipun telah dicerna di dalam
perut burung, biji yang keras itu tidak hancur, sehingga pada saat dia
mengeluarkan kotoran, biji tersebut ikut keluar dan tumbuh di tempat yang jauh
dari induknya.
F. BIJI
(SPERM)
Biji merupakan alat
perkembangbiakan yang khas untuk tumbuh-tumbuhan berbiji. Pada beberapa
tumbuhan gymnospermae (pinus dan cemara) biji- bijinya dihasilkan pada
permukaan sisik. Biji-bijinya berkumpul dalam kelompok-kelompok yang disebut
tunjung. Pada tumbuhan Angiospermae
(tumbuhan berbunga) biji dihasilkan dalam bangun pengurung yang dikenal sebagai
buah. Pada saat buah matang, buah pecah atau merekah terbuka, sehingga
membebaskan biji-biji yang terkurung tersebut. Setelah salah satu di antara
biji-biji tersebut bersemi, lembaganya tumbuh menjadi sebatang tumbuhan baru.
Biji dapat tumbuh dengan mengambil cadangan makanan yang tersimpan di dalam
endosperm atau kotiledon. Biji tersusun atas kulit biji, keping biji, dan
embrio.
Peran pembuluh xilem dan floem
Pada tumbuhan berpembuluh,
pengangkutan air dan garam mineral serta hasil fotosintesis dilakukan oleh
jaringan pembuluh. Jaringan pembuluh terdiri dari dua kelompok sel yaitu xilem
dan floem.
1.
Xilem,
fungsi utamanya mengangkut air tanah serta zat yang terlarut di dalamnya dari
akar smapai ke daun.
2.
Floem,
fungsi utamanya mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh
tubuh tumbuhan.
Kelompok sel xilem dan kelompok sel
floem membentuk berkas yang sejajar denan sumbu organ tumbuhan. Pada batang,
berkas xilem umunya bergabung dengan berkas floem dalam suatu ikatan berkas pembuluh.
1.
Xilem
Xilem berfungsi menyalurkan air dan
mineral dari akar ke daun. Jaringan utama penyusun xilem adalah trakea (unsure
pembuluh) dan trakeid. Kedua macam sel
tersebut merupakan sle mati, tidak mengandung sitoplasma dan intinya hanya
tinggal dinding selnya. Ujung dinding sel antara sel- sel yang berdekatan
menghilang sehingga membentyuk tabung berlubang dari akar- batang- daun.
2.
Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil floem
terletak dis ebalh luar xilem.
Jaringan floem terdiri dari dua lapis tipe sel, yaitu tabung
tapis dan sel pengiring. Tabung tapis merupakan sel hidup berbentuk
silinder yang mengandung sitoplasma tetapi tidak memiliki
inti. Dinding sel tabung tapis tidak memiliki penebalan oleh liginin. Ujung-
ujung selnya saling menyambung.