jam weaker_yas

virus

Virus


Virus merupakan mikroba yang sedemikian kecilnya sehingga hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop elektron. Kebanyakan virus berukuran antara 0,02 sampai 0,3 um. Virus dapat lolos melewati pori-pori yang tidak memungkinkan lewatnya bakteri. Virus banyak mempunyai perbedaan dengan mikroba lainnya karena virus bersifat aseluler dan tidak menunjukkan gejala hidup apabila berada diluar jasad hidup. Oleh karena itu, virus merupakan parasit intraseluler obligat pada jasad hidup. Virus memiliki imformasi genetik untuk bereproduksi dan mengambil alih sistem pembangkit energi dan membuat protein dari sel inang. Bahan genetik virus adalah DNA atau RNA tetapi tidak kedua-duanya. Bahan genetis ini terkemas didalam selubung protein yang dikenal sebagai kapsid.selubung ini berfungsi untukmelindungi bahan genetis yang ada diluar sel (ektraseluler).
Virus yang sempurna secara stuktural, matang serta mampu meninfeksi disebut virion dan berfungsi sebagai pembawa asam nukleat virus dari sel tempat viron dihasilkan kesel lain dimana asam nukleat virus dapat dimasukkan dan memulai keadaan intraseluler. Virus dapat merupakan agensia penyakit atau agensia hereditas. Sebagai agensia penyakit, virus dapat masuk kedalam sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang merugikan sel, sehingga sel menjadi rusak atau mati. Sedangkan sel agensia hereditas virus dapat masuk kedalam sel dan menyebabkan –perubahan yang dapat diwariskan yang biasanya tidak merugikan. Dalam banyak hal peranan virus tergantung pada sel inang dan keadaan lingkungan.
Dilihat dari tempat hidupnya maka virus dapat digolongkan atas bakteriofage, virus hewan dan virus tumbuhan.

Bakteriofage
Bakteriofag atau fage virus adalah virus yang menginfeksi bakteri. Fage ini ditemukan secara terpisah oleh F.W.Twort diinggris tahun 1915 dan Fellix d’ Herelle diinstitut Pasteur diparis tahun 1917. Keduanya mengamati bahwa koloni bakteri kadang-kadang mngalami lisis dan efek litik ini dapat ditularkan dari koloni. Kemudian dilakukan penyaringan dengan filter bakteri. Sehingga disimpulkan bahwa partikel yang lolos melalui saringan itulah yang menyebabkan lisisnya bakteri. Partikel ini oleh d’ herelle diberi nama bakteriofager atau pemakan bakteri.

Pada umumnya bakteriofag diklasifikasikan berdasarkan stuktur dan asam nukleat yang dimilikinya. Ada dua tipe utama bakteriofag yaitu
• Yang bersifat litik atau virulen, Bila fage litik menginfeksi sel, maka pada akhir masa atau inkubasi sel inang pecah , melepaskan fage-fage baru untuk menginfeksi sel –sel inang.
• Lisogenik atau avirulen, pada infeksi lisogenik asam nukleat virus dibawa dan direplikasikan dalam sel-sel bakteri dari satu generasi kegenerasi berikutnya tampa terjadi lisis pada sel-selnya. Namun fag lisogenik secara tiba-tiba menjadi virulen pada suatu generasi berikutnya dan menebabkan lisis pada sel inang.
Morfologi
semua fag mempunyai inti asam nukleat yang ditutup oleh selubung protein atau kapsid. Kapsit tersusun dari sub unit morfologis yang disebut kapsomer.kapsomer terdiri dari sejumlah sub unitprotein yang disebut : protomer

Virus bakteri dapat dikelompokkan ke dalam enam tipe morfologis :
• Tipe A : Kepala heksagonal, ekor kaku dengan seludang kontraktir dan serabut ekor
• Tipe B : Kepala heksagonal, tidak memiliki seludangh kontraktir, ekor kaku, ada yang mempunyai serabut ekor dan ada yang tidak.
• Tipe C : kepala heksagonal, ekor lebih pendek dari kepala dan tidak mempunyai seludang kontraktir, serabut ekor ada yang memiliki ada yang tidak.
• Tipe D : Kepala terdiri dari kapsomer- kapsomer besar, tampa ekor.
• Tipe E : Kepala terdiri dari kapsomer-kapsomer kecil tampa ekor.
• Tipe F : Berbentuk filamen

Isolasi dan kultifasi fage
Virus bakteri dapat diisolasi dan dikultivasi pada biakan bakteri yang sedang tumbuh dalam cawan petri. Pada biakan cair, lisisnya bakteri menyebabkan biakan yang tadinya keruh menjadi jernih, sedang pada cawan petri akan tampak daerah- daerah yang jernih atau plaque (plak). Persyaratan utama bagi isolasi dan kultifasi fage adalah kondisi optimum untuk pertumbuhan sel inang.

Reproduksi fage
Reproduksi fage melalui beberapa tahapan :
• Adsorpsi : ujung ekor virus melekat pada dinding sel inang
• Penetrasi : berlangsung secara mekanis tetapi dipermudah dengan bantuan enzim lisogin. Penetrasi terjadi bila ekor virus melekat pada dinding sel inangh kemudia seludang berkontraksi mendorong inti ekor kedalam sel melalui dinding sel dan membran sel. Virus kemudian menginfeksikan DNA nya kedalam sel inang.
• Replikasi : setelah virus memasukkan asam nukleat (DNA atau RNA) yang membawa informasi yang diperlukan bagi sintesis partikel –partikel virus baru.
• Perakitan dan pematangan : segera setelah infeksi asam nukleat virus kedalam sel inang, virus mengambil alih sistem metabolik sel inang sehingga terbentuk lebih banyak asam nukleat virus. Kira-kira 25 menit secar a infeksi awal terbentuk 200 bakteriofag yang baru.
• Lisis dan pembebasan : setelah terbentuk bakreiofag yang baru , sel bakteri pecah melepaskan fage-fage baru untuk meninfeksi bakteri-bakteri lain dan memulai lagi daur tersebut.
Bakteriofag yang memiliki DNA rantai ganda mampu mengkode 50-200 macam protein, sedangkan bakteriofag yang memiliki RNA rantai ganda merupakan virus RNA yang terbesar dan mengkode sampai 20 macam protein.

Virus tumbuhan
Virus tumbuhan sebagian besar memiliki RNA rantai tunggal dan mampu mengkode 3- 1<5 protein, kecuali caulimovirus (DNA rantai ganda) , kapsid virus tumbuhan hampir selalu membentuk ikoshedral atau silindris. Openyaebaran virus tumbuhan terjadi memelalui serangga, nematoda, fungi, alat atu tanaman induk keturunannya.

Virus hewan
Hampir semua virus berbentuk ikosahedral dan memiliki envelope atau sampul yang terdiri dari lipoprotein. Virion yang mempunyai sampul peka terhadap pelarut lemak seperti eter dan klorofrom. Kemampuan menginfeksinya dilumpuhkan oleh pelarut semacam itu. Sebagian besar virus hewan memiliki sampul berkaitan dengan kenyataan bahwa sel hewan yang merupakan sel inang yang tidakberdinding. Oleh karena itu, untuk masuk kedalam sel hewan, virus dibantu sampul karena sampul dapat berfusi dengan mebran plasma sel. Disamping itu sampul juga diperlukan untuk melindungi bahan genetik virus terhadap sistem imunitas sel. Asam nukleat pada virus hewan dapat berupa RNArantai tunggal, DNA rantai ganda. RNA rantai ganda atau DNA rantai tunggal.ada dua kelompok virus hewan yaitu yang mengkjode 5-10 macam protein dan 30-300 macam protein. Virus pox mampu mengkode lebih dari 300 macam protein.
Reproduksi virus tumbuhan dan hewan
Partikel-partikel virus tidak dapat memperbanyak diri kalu dalm keadaan eksraselular, melainkan harus dalam keadaan intraseluler.
Perosesnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Virion melekat pada sel inang. Seluruh virus atau hanya asam nukleatnya menembus masuk kedalam sel. Bila yang menembus masuk kedalam sel seluruh virus, maka terjadi pelepasan selubung virus terlebih dahulu untuk membebaskan asam nukleat nya. Reproduksi terjadi didalam sitoplasama, diodalam inti atau pada keduanya. Protein atau komponen-komponen asam nukleat virus dirakit menjadi partikel dan dibebaskan dari sel inang.
Dengan demikian maka langkah infeksi virus adalah :
1. Pelekatan atau adsorpsi
2. Penetrasi dan pelepasan selubung
3. Replikasi dan biosintesis komponen
4. Perakitan dan pematangan
5. Pembebasan

Hasil partikel virus per sel bervaryasi menurut jenis virus, sel dan kondisi pertumbuhannya. Hasil rata-rata virion tumbuhan dan hewan berkisar dari beberpa ribu sampai kira-kira satu juta per sel.

Kultifasi virus
Penelitian virus hanya dilakukan dengan menggunakan virus dalam jumlah besar. Virus hewan dan virus tumbuhan lebih sulit diperbanyak karena memerlukan sel hidup sebgai inang. Virus bakteri lebih mudah diperbanyak karena sel bakteri mudah ditumbuhkan dan dapat dihasilkan banyak virus.
Virus hewan biasanya dipernyak dalam sel telur ayam berembrio dan kultur sel hewan yang sesuai, selanjutnya virus dapat dipanen dari jaringan tempat menumbuhkannya. Virus tumbuhan biasanya diperbanyak dalam jaringan tumbuhan hidup misalnya virus mozaik tembakau (TMT) diperbanyak pada dauin tembakau. Setelah dua minggu akan dihasilkan bintik-bintik pada daun tembakau kemudian virus dapat dipanen dengan menggerus daun tembakau.
Bakteriofag dapat dipernyak dengan menginfeksi bakteri, selanjutnya bakteriofage dipanen dalam kultur bakteri yang terinfeksi. Bakteri dimatikan dengan pemberian kloroifrom kemudian di sentrifugasi. Partikel virus akan terdapat dalam supernatan.

Viroid dan Prion
Viroid adlah miolekul RNA tampa pembungkus protein yang terdapat dalam nukleus sel tumbuhan yang terinfeksi. Molekul RNA tersebut bereplikasi dan menyebar dari satu sel kesel yang lain. Misalnya potato spindle- tuber viroid berupa RNA rantaio tunggal melingkar menyebabkan kerusakan tanaman kentang diamerika serikat.
Prion adalah suatu protein yang dapat memperbanyak diri. Prion dapat menimbulkan berbgai penyakit, misalnya penyakit SCRAPIE pada domba. Aktifitas prion dapat dirusak oleh enzim protease tetapi aktifitas vrion tidak terpengaruh oleh DNAase atau RNAase.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Powered By Blogger

Hot on this blog

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Followers

About Me

Foto Saya
dian meutia putry
banda acheh, acheh, Indonesia
ku persembahkan semuanya untuk kasih dan cinta demi menggapai sebuah kebahagian yang akan kumiliki selamanya...
View my complete profile