IDENTIFIKASI JENIS-JENIS OLIGOCHAETA DARI
FILUM ANNELIDA DI DESA NJONG KECAMATAN LEUNG PUTU SEBAGAI PENUNJANG MATA PELAJARAN BIOLOGI
TINGKAT SMP PADA POKOK BAHASAN INVERTEBRATA.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hewan
dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu vertebrata dan invertebrata. Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang punggung
atau ruas-ruas tulang belakang yang terdiri dari beberapa filum, yaitu; Filum
Protozoa, Filum Porifera, Filum Coelenterata, Filum Platyhelminthes, Filum
Nemathelmintes, Filum Annelida, Filum Mollusca, Filum Arthropoda, dan Filum
Echinodermata.
Annelida
adalah cacing
bersegmen, Filum ini ditemukan di tanah dan di sebagian besar lingkungan basah,
seperti air tawar
dan di laut.
Panjang anggotanya mulai dari dibawah satu milimeter sampai tiga meter.[1] Filum ini dikelompokkan
menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligachaeta, dan Hirudenia.
|
Pengenalan jenis-jenis Oligochaeta dapat
dilakukan dengan cara tertentu yaitu mencari dan mengenal ciri-ciri
morfologinya, kemudian mencari perbedaan-perbedaan sifatnya, dan kemudian bisa
digunakan buku-buku atau sumber yang bisa menjadi pedoman untuk menentukan nama
jenis dari Oligochaeta yang terdapat disuatu tempat.
Pelajaran Biologi pada pokok bahasan Invertebrata
merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di SMP kelas
1
semester II. Materi yang dibahas pada pokok bahasan Invertebrata tentang jenis-jenis
hewan yang tidak bertulang belakang, ciri-ciri anatomi dan fisiologi, tempat
hidup dan proses reproduksinya.
Desa Njong adalah sebuah desa yang terletak di
Kabupaten Pidie Jaya, Kecamatan Bandar
Baru, yang berbatasan
dengan Kabupaten Aceh Pidie, merupakan salah satu daerah yang terletak
lebih kurang 500 M dari jalan raya Banda Aceh-Medan dan pusat kota kecamatan.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani, daerah ini mudah
dijangkau dan letaknyapun sangat geografis yang dikelilingi oleh sawah-sawah,
di pinggiran desa juga terdapat payau-payau yang sangat cocok untuk dilakukan
penelitian, sungai yang begitu bersih terletak ditengah-tengah desa yang
membuat suasana desa begitu segar dan nyaman.
Berdasarkan pengamatan awal penulis, terdapat
beberapa jenis Oligochaeta yang terdapat di desa Njong, namun belum ada suatu data yang jelas dan
juga masih kurangnya pengetahuan dan referensi siswa tentang nama-nama jenis
Oligochaeta yang terdapat di desa tersebut, walaupun dalam kurikulum pendidikan
di sekolah ada pokok bahasan yang mempelajari tentang invertebrata pada
semester II kelas I SMP, tetepi guru tidak dapat menyebutkan contoh spesies
Oligochaeta yang terdapat dilingkungan sekitar sehingga siswa kesulitan
mengenal nama-nama dari jenis Oligocaeta
dan akan mengakibatkan proses belajar mengajar kurang efektif yang akan berpengaruh
terhadap siswa dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru bidang studi.
Berdasarkan alasan di atas, maka penulis
menganggap perlu untuk melakukan penelitian tentang IDENTIFIKASI JENIS-JENIS OLIGOCHAETA
DARI FILUM ANNELIDA DI DESA NJONG KECAMATAN BANDAR
BARU SEBAGAI PENUNJANG MATA
PELAJARAN BIOLOGI TINGKAT SMP PADA POKOK BAHASAN INVERTEBRATA.
B. Rumusan Masalah
1.
Jenis-jenis Oligochaeta apa saja yang terdapat di Desa Njong?
2.
Bagaimana populasi Oligochaeta di Desa Njong dapat dijadikan sebagai penunjang mata
pelajaran Biologi tingkat SMP pada pokok bahasan Invertebrata ?
C. Pengertian
Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
memahami istilah yang digunakan dalam penulisan proposal ini, maka penulis
menganggap perlu untuk menjelaskan beberapa diantaranya:
Ø
Identifikasi adalah proses pengenalan takson (penamaan) biologi dengan cara
membandingkan atau menyamakan dengan contoh yang ada sebelumnya.[5]
Ø
Oligochaeta (dalam bahasa
yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut
sedikit.
Ø
Penunjang dapat diartikan sebagai suatu media yang dapat membantu siswa
atau guru dalam proses belajar mengajar.
Ø
Invertebrata yaitu ilmu mempelajari tentang hewan-hewan yang tidak
bertulang belakang.
D. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui jenis-jenis Oligochaeta apa saja yang terdapat di desa Njong
sebagai penunjang mata pelajaran biologi ?
2.
Untuk menyiapkan data tertulis dari Oligochaeta agar dapat dijadikan sebagai
penunjang mata pelajaran Biologi tingkat SMP pada pokok bahasan Invertebrata.
E. Postulat dan Hipotesis
Yang menjadi postulat atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah ada
jenis Oligochaeta di Njong Kecamatan Bandar
Baru, sedangkan yang
menjadi hipotesis adalah banyak jenis Oligochaeta yang terdapat di Desa Njong
yang belum diketahui nama spesiesnya.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa data
tertulis dan sampel hasil penelitian (berupa awetan) yang nantinya dapat
digunakan sebagai penunjang mata pelajaran Biologi pada pokok bahasan
Invertebrata.
G. Metode Penelitian
1.
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Njong,
sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Juni 2009. Sampel yang
diperoleh akan diidentifikasi di laboratorium Biologi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
2.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah cangkul, kamera, thermometer, kantong plastik, botol
sampel, cawan petri, kertas label, dan alat tulis. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah formalin 10%, alkohol 70%, dan aquades.
3.
Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data menggunakan metode sortir tangan,[6] tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan menetapkan stasiun sampling berdasarkan variasi lokasi yaitu
stasiun I (satu) mewakili daerah persawahan, stasiun II (dua) mewakili daerah
payau dan stasiun ke III (tiga) mewakili daerah sungai, kemudian di setiap
stasiun membuat batasan tanah dengan
ukuran tertentu seperti 5x5 meter.
4. Objek Penelitian
Objek
penelitian adalah semua jenis Oligochaeta yang terdapat pada kawasan desa Njong.
5. Prosedur Kerja
5.1.
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan pada tanah
dengan menggunakan cangkul, kemudian letakkan tempat penampungan seperti
plastik pada salah satu sisi dari tanah pengamatan. Lakukan pengerokan atau
penghancuran tanah ini dengan cangkul atau dengan alat tertentu. Lalu masukkan
kedalam atau keatas plastik tersebut. Lakukan penyortiran secara lansung secara
hati-hati, cacing yang didapat dicuci kemudian dimasukkan kedalam botol yang
telah berisi formalain 10 %, untuk dilakukan pengawetan.
Di laboratorium sampel tersebut dibersihkan
dari formalin dengan menggunakan aquades, lalu dimasukkan ke dalam alkohol 70%.
Semua sampel dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri morfologi yang relatif hampir
sama dan selanjutnya sampel Oligochaeta tersebut diidentifikasi dengan
berpedoman pada buku dan informasi dari ahlinya.
6. Analisis data
Data
dianalisis dengan cara mengelompokkan jenis-jenis Oligochaeta yang didapat
berdasarkan pengamatan. Identifikasi dilakukan sampai ke tingkat spesies.
Selanjutnya dihitung indeks keanekaragaman (diversitas) dari spesies-spesies
Oligochaeta yang di temukan.
Indeks keanekaragaman yang digunakan adalah
indeks keanekaragaman menurut shanon-weaner yaitu:
HI=-∑PiLnPi
Ket:
HI= Indeks keanekaragaman
Pi= Ni / N
Ni= Jumlah individu dari spesies
ke-i
N= total individu dari seluruh spesies.
Kisaran nilai indeks keanekaragaman
(diversitas)
·
Jika 0HIberarti keanekaragaman rendah
·
Jika 2,302Hi 6,907 berarti
keanekaragaman sedang
·
Jika H>
6,907 berarti keanekaragaman tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Mukhayat
djarubito brotowidjoyo, Zoologi Dasar, Jakarta: Erlangga, 1989
Campbel,
Biologi jilid II, Jakarta: Erlangga, 2000
Team
Ekologi Hewan, Penuntun Praktikum Ekologi Hewan, Banda Aceh:: laboratorium Biologi
IAIN Ar-Raniry, 2006
Tim GBS,
Kamus Lengkap Biologi, Jakarta:
GBS, 2007
Hanafiah, Kemas Ali, Biologi Tanah, Jakarta: Rajawali pers, 2005
Radioputroe, Drs, Prof. Zoologi, (Jakarta: Erlangga,
1991)
0 komentar:
Posting Komentar