BIOLOGI SEL
Biologi
sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup
Teori-teori tentang sel
- Robert
Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein
(1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix
Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut
“Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias
Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan
dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel
. konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan
structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
· sel
prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti
tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
· sel
eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh
satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini
adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur
sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik.
Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk)
yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki
beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membrane
- Organel-organelnya dibatasi membrane
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik
Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria
(bakteri modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma
dan alga hijau-biru. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm.
Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut
mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom,
sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA).
Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma,
sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding
sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat
dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan ,
yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative.
Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan
pengangkutan larutan ke dalam sel; berperan dalam transfer elektron dan
fosforilasi oksidatil; pada bakteri aerob berperan dalam pengeluaran
enzim hidrolitik; sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang
berfungsi dalam biosintesis DNA, polimer dinding sel dan lipid selaput.
Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multi
seluler. Sel eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma,
nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, komplek golgi,
lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan mikro filamen.
Organelorganel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di dalam sel memiliki
fungsi yang berbeda - beda.
a. Membran Sel
Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel
dengan lingkungan luarnya, struktur ini dinamakan membrane plasma atau
membran sel. Membran plasma ini memiliki ketebalan antara 5 sampai 10 nm
(nanometer), oleh karena itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:
· Sebagai
pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel,
misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
· Menyediakan
selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel
berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak
semua zat dapat menembus membran sel.
· Sebagai
sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi
dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu
dari dan ke dalam sel.
· Merespons
terhadap sinyal dari luar. Pada membran sel terdapat protein integral
yang berfungsi sebagai reseptor untuk menerima sinyal dari lingkungan
sel.
· Untuk
interaksi interseluler. Protein - protein membran sel dan glikoprotein
sebagai perantara sel untuk berinteraksi dengan sel lain atau dengan
lingkungan luarnya.
· Tempat aktivitas biokimiawi. Beberapa reaksi kimia dikatalisis oleh protein integral membran yang berfungsi sebagai katalisator.
· Untuk
transduksi energi. Membran dalam (inner membrane) kloroplas berfungsi
untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam proses
fotosintesis
Semua
membran sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu lemak (lipid) dan
protein yang terikat secara non kovalen dan tersusun dalam suatu
struktur yang menyerupai lembaran. Lembaran tersebut tersusun atas dua
lapisan lemak yang dinamakan lipid bilayer. sedangkan protein terletak
di antara lemak atau di permukaan lapisan lipid bilayer.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma.
sitoplasma mengandung gula, asam amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia
lain yang digunakan untuk metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat
membran intrasel yang membungkus organel sel, misalnya membran yang
membungkus mitokrondria, kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum
endoplasma, dan badan Golgi.
c. Dinding sel
Dinding
sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada
selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan dan untuk mengekalkan
bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran
bahan di luar dengan bahan di dalam sel.Dinding sel juga berfungsi
untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari
Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg
MITOKONDRIA
Pengertian Mitokondria
Mitokondria (mitochondrion', plural: mitochondria') atau kondriosomchondriosome)
merupakan organ sangat kecil dalam sel tubuh. Mitokondria berperan
sebagai pembangkit tenaga sel yang menyediakan energy selular (ATP).
Mitokondria memakai oksigen, lemak dan gula untuk membuat adenosin
trifosfat (ATP). Proses ini dikenal sebagai ‘respirasi sel’. Jika
membutuhkan tenaga, sel menguraikan (molekul ATP untuk melepaskan tenaga
yang disimpan.
Semakin
banyak tenaga yang dibutuhkan sel tertentu, semakin banyak mitokondria
dikandungnya. Satu sel dapat mempunyai hanya beberapa mitokondria atau
dapat mempunyai ribuan. Jumlah yang paling besar ditemukan di sel saraf,
otot, dan hati.
Fungsi Mitokondria
Peran
utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan
energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di
mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2
dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh
molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang
dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua
molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi
oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan
kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria
Struktur
Mitokondria
banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung.
Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel.
Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0
µm. Struktur mitokondria terdiri dari : membran luar, membran dalam,
ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran,
ribosom, krista, oksisom, inklusi, dan DNA mitokondria.
Toksisitas mitokondria
Toksisitas
mitokondria adalah kerusakan yang mengurangi jumlah mitokondria. Bila
jumlah mitokondria dalam sel terlalu sedikit, sel tersebut dapat
berhenti bekerja sebagaimana mestinya. Tidak jelas tingkat kehilangan
mitokondria yang mempengaruhi fungsi sel.
Salah
satu tanda paling umum toksisitas mitokondria adalah kelemahan otot
(miopati). Jika sel otot tidak memperoleh cukup tenaga melalui respirasi
sel, sel tersebut harus mendapat tenaga tanpa oksigenSangat sulit
mengetahui bila kita mengalami toksisitas mitokondria. Berikut ini adalah tanda asidosis laktik :
· Mual
· Muntah
· Kelelahan yang berat
· Kehilangan berat badan yang baru terjadi
· Napas yang cepat dan dalam
· Kram, ototnya pegal dan mati rasa atau semutan
· Kelemahan otot yang cepat semakin berat
Asidosis laktik dapat mematikan
Toksisitas mitokondria juga dapat mengakibatkan kerusakan saraf (neuropati perifer). Toksisitas
mitokondria dapat dikaitkan dengan kerusakan ginjal dan kehilangan
pendengaran. Beberapa peneliti juga menganggap toksisitas mitokondria
bertanggung jawab untuk pemindahan lemak tubuh (lipodistrofi) pada orang
yang memakai obat antiretroviral (ARV).
Mitokondria mempunyai sebuah enzim yang membantunya menggandakan diri. Enzim ini dikenal sebagai polymerase gamma
atau pol gamma. Enzim ini sangat mirip dengan enzim reverse
transcriptase HIV. Pemakaian ARV dapat menghambat reverse transcriptase
juga dapat menghambat pol gamma. Jika ini terjadi, lebih sedikit
mitokondria baru yang dibuat.
RETIKULUM ENDOPLASMA
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan bentukan membran yang sangat
berlipat-lipat membatasi suatu ruangan yang disebut lumen (sisterna).
Antara lumen RE dengan sitosol hanya dipisahkan oleh selapis membran
sehingga memudahkan terjadinya pertukaran zat antara lumen RE dengan
sitosol. Berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel pada permukaan
luar membran, RE dibedakan menjadi dua, yaitu Retikulum Endoplasma Halus
(Smooth Endoplasmic Reticulumi /SER) dan Retikulum Endoplasma
\Kasar(Rough Endoplasmic Reticulum / RER). Pada RER permukaan luar
membrannya banyak ditempeli oleh ribosom.sebaliknya pada SER permukaan
luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom. RER banyak dijumpai pada
sel-sel yang aktif mensekresikan protein misalnya sel – sel pancreas,
kelenjar ludah, dan kelenjar lainnya.
· Bagian yang terdapat pada RE
- RE kasar
Membran
RE yang berhadapan dengan sitoplasma ada yang ditempeli ribosom,
sehingga tampak berbintil-bintil. RE demikian disebut RE kasar / RE
berbintil. RE kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan
ribosom. Protein yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE.
- RE halus
RE
halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. Sel-sel kelenjar
mengandung lebih banyak RE dibandingkan dengan sel bukan kelenjar.
- RE sarkoplasmik Merupakan pengkhususan dari RE halus.
- Jaring-jaring
endoplasma adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar bebas di
antara selaput selaput di seluruh sitoplasma dan membentuk saluran
pengangkut bahan. Jaring-jaring ini biasanya berhubungan dengan ribosom
(titik-titik merah) yang terdiri dari protein dan asam nukleat, atau
RNA. Partikel-partikel tadi mensintesis protein serta menerima perintah
melalui RNA tersebut (Time Life, 1984). Fungsi :
1. Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol.Memodifikasi
protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi
dan akhirnya dikeluarkan dari sel.(RE kasar)
3. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
4. Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
5. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
6. untuk membentuk lemak dan steroid ( pada RE halus )
7. Menyimpan dan memompa ion kalsium , metabolisme / sintesa lipid, berperan untuk memicu kontraksi otot ( RE sarkoplasmik )
8. Metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. ( RE halus )
Protein yang dihasilkan dari RER antara lain adalah protein yang
disekresikan keluar sel, protein integral membran, protein-protein
khusus di dalam organel, seperti protein di dalam Golgi, lisosom,
endosom, dan vakuola, makanan pada sel tumbuhan. SER banyak ditemukan
pada otot rangka, tubulus ginjal, dan kelenjar endokrin yang
mensekresikan hormon steroid.
gambar:Re hewan.jpg
SER mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
• Sintesis hormon steroid pada sel-sel kelenjar endokrin pada gonad dan adrenal.
• Detoksifikasi di dalam hati yang melibatkan beberapa molekul penting di dalam sel hati.
• Detoksifikasi di dalam hati yang melibatkan beberapa molekul penting di dalam sel hati.
• Melepaskan glukosa dari glukosa-6-fosfat di dalam sel-sel hati.
• Sebagai tempat melekatnya granul-granul yang berisi glikogen pada sel-sel hati.
• Tempat menyimpan ion-ion kalsium di dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada rangsangan yang menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misalnva kontraksi otot.
• Sebagai tempat melekatnya granul-granul yang berisi glikogen pada sel-sel hati.
• Tempat menyimpan ion-ion kalsium di dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada rangsangan yang menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misalnva kontraksi otot.
Aparatus Golgi atau Kompleks Golgi.
Aparatus Golgi (AG) atau Kompleks Golgi pertama kali ditemukan oleh
Camilio Golgi tahun 1898 di dalam sitoplasma sel saraf. AG dijumpai
hampir pada semua sel tumbuhan dan sel hewan.
Badan
Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom)
adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur
ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel
ini terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing dibatasi
oleh selapis membian. Dengan menggunakan mikroskop elektron, tampak
bahwa AG tersusun atas tiga bentukan membran, yaitu:
1) kantung-kantung
pipih yang disebut sisterna atau sakulus, kantung – kantung pipih
tersebut tersusun bertumpuk membentuk diktiosom,
2) vesikel-vesikel
kecil berdiameter kurang lebih 50 mikrometer yang terletak pada sisi
yang berbatasan dengan RE, vesikel ini dinamakan vesikel tiansisi atau
vesikel peralihan, fungsi vesikel adalah membawa protein dan lipid dari
RE ke AG dan dari sakulus satu ke sakulus lainnya,
3) vesikel
besar yang terletak pada sisi yang berhadapan dengan membrane plasma,
vesikel ini dinamakan vesikel sekretori,vesikel sekretori adalah membawa
protein atau lipid yang telah mengalami Pemrosesan di dalam lumen
sakulus.
Molekul-molekul protein dan lipid yang telah mengalami modifikasi
kimiawi di dalam lumen AG akan di packing oleh membran Golgi dan
ditransfer dalam bentuk vesikel. '
Ada tiga macam protein yang dihasilkan oleh Golgi, antara lain:
1) protein membran inti, membran plasma dan protein membran organel
2) protein sekretori yang disimpan dalam bentuk vesikel
beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
Lisosom
Lisosom
pertama kali ditemukan pada tahun 1949 oleh De Duve di dalam serpihan
sel-sel hati. Organel ini berbentuk semacam kantung yang berisi enzim
hidrolitik. Selama masih terbungkus membran, enzim hidrolitik bersifat
stabil. Terdapat lebih kurang 40 macam enzim hidrolitik yang ditemukan
di dalam lisosom. Enzim-enzim tersebut meliputi protease,nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase dan sulfatase. Enzim – enzim
tersebut hanya akan dapat bekerja optimal pada pH sekitar 5.membran
lisosom mengandung protein transfer untuk membawa hasil pencernaan ke
sitosol. Membran lisosom tidak akan tercerna oleh enzim yang
dikandungnya sendiri karena kandungan karbohidrat yang tinggi pada
membrannva.
Lisosom tergolong organel yang polimorfik karena memiliki bentuk dan
ukuran yang bervariasi. Ada empat macam bentuk lisosom, yaitu satu macam
lisosom primer dan tiga macam lisosom sekunder. Lisosom primer adalah
lisosom yang baru terbentuk dari AG dan belum berfusi (bergabung) dengan
materi yang akan dicerna. Lisosom sekunder ada tiga macam,yaiitu:
(1) heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
( 3) badan residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang
dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu
sendiri. Materi dari luar sel masuk ke dalam sitoplasma melalui
pinositosis dan fagositosis. Pencernaan intra sel selalu terjadi di
dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom
sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran
lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan
mencerna sel itu sendiri.
Beberapa peran lisosom antara lain adalah:
1) perombakan organel sel yang telah tua
2) proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom
3) pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan
4) proses
fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom
mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel
telur. Hasil pencernaan lisosom, seperti asam amino, glukosa dan
nukleotida mampu menembus membran lisosom menuju sitosol. Membran
lisosom selanjutnya akan dikembalikan menuju membran plasma melalui
proses eksositosis. pencernaan bagian - bagian sel yang telah tua
dinamakan autofagi.
Gambar. Pembentukan Lisosom dan Aktivitasnya
a. Pembentukan lisosom
Enzim
lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian
masuk ke RE. Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran, kemudian
dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu, ada pula enzim
yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi, oleh golgi enzim itu dibungkus
membran, kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses
pembentukan lisosom ada 2 macam : pertama dibentuk secara langsung di RE
dan kedua oleh Golgi.
b. Proses pencernaan oleh lisosom
Proses
pencernaan oleh lisosom dapat diuraikan sebagai berikut. Misalnya sel
menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosis, maka bakteri itu
segera didatangi lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola
bersinggungan, kemudian membran tersebut bersatu. Enzim dari lisosom
masuk ke dalam vakuola, kemudian segera mencerna bakteri. Enzim lisosom
tidak aktif mencerna jika membran lisosom utuh (tidak pecah).
Apabila membran pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran dan
mencerna sel itu sendiri.
c. Penyakit akibat kegagalan lisosom
Silikosis
Pada orang yang bekerja didaerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke paru-paru. Di dalam sel alveoli paru-paru, debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim lisosom. Namun karena mengandung silokon yang keras, debu pasir tidak tercerna dan sebaliknya justru membran vakuola menjadi bocor. Akibatnya, orang yang menderita penyakit demikian disebut menderita silikosis.
Pada orang yang bekerja didaerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke paru-paru. Di dalam sel alveoli paru-paru, debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim lisosom. Namun karena mengandung silokon yang keras, debu pasir tidak tercerna dan sebaliknya justru membran vakuola menjadi bocor. Akibatnya, orang yang menderita penyakit demikian disebut menderita silikosis.
Rematik
Orang
yang sering mengkonsumsi makanan dari organ dalam (usus, hati), melinjo
dan rebung, darahnya banyak mengandung asam urat (berupa kristal).
Asam urat itu masuk kedalam lisosom dan tidak dapat dicerna. Kemudian,
enzim lisosom keluar, mencerna sel-sel pada persendian dan akibatnya
orang tersebut menderita rematik. Penderita rematik mengalami bengkak
dan radang persendian yang menyebabkan sakit luar biasa.
Ribosom
Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan
pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik ,
organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel pada permukaan luar
retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria dan didalam stroma
kloroplas.
Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit
kecil. Kedua sub unit ini akan berfusi jika proses trnaslasi
berlangsung.Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S (Svedberg) yang
merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan pengendapan
pada saat sub unit tersebut disentrifugasi, misalnya sub unit kecil dan
sub unit besar ribosom pada eukariotik adalah 40S dan 60s. Komponen
penyusun besar ribosom terdiri atas protein ribosom dan ARN ribosom
(ARN-r). Protein ribosom disintesis oleh bebas yang terdapat di dalam
sitoplasma, sedangkan ARN-r ditranskripsi di dalam anak inti (nukleous).
Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
a. Sifatnya
Ø Bentuknya universal, pada potongan longitudinal berbentuk elips.
Ø Pada
teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak
lurus pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi
berbeda.
Ø Dengan
ultrasentrifugasi yang menurun pada kedua sub unit ribosom tersebut
dapat dipisahkan sehingga dapat penyusunnya dapat dideterminasis. Sub
unit-sub unit berasosiasi secara tegak iurus pada bagian sumbu dalam
aiur yang memisahkannya.
Ø Setiap
sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam
unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah
70S untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S
untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom
(60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil).
Ø Dimensi
ribosom serta bentuk menjadi bervariasi. Pada prokariot, panjang
ribosom adalah 29 nm dengan besar 21 nm. Dan eukariot, ukurannya 32 nm
dengan besar 22 nm.
Ø Pada
prokariot sub unitnya kecil, memanjang, bentuk melengkung dengan 2
ekstremitas, memiliki 3 digitasi, menyerupai kursi. Pada eukariot,
bentuk sub unit besar menyerupai ribosom E. coli.
Gambar 5.1 Skema bentuk ribosom
b. Komposisi Kimia
Asam nukleat ribosom:
- Sub unit besar dibentuk dari protein dan RNA dalam kuantitas yang seimbang, mengandung 2 tipe rRNA, yakni:
• Satu rRNA 28S
• Satu rRNA SS
-Sub unit kecil mengandung r RNA 18s.
Diketahui
bahwa, dengan ketiadaan RNA 185, maka sub unit besar tidak dapat
berasosiasi pada sub unit kecil. Sedangkan RNA 28s memungkinkan asosiasi
tersebut. RNA SS melekat pada sequence asam nukleat ini yaitu tRNA.
Bilamana terbaca maka tRNA melekat pada site yang merupakan bagian RNA
285. Perpindahan dari tRNA yang melekat pada molekul mRNA menyebabkan
pergerakan translasi mRNA masing-masing.
Protein ribosomal
a. Sub
unit kecil (30S prokariot): 21 protein digambarkan berturut-turut
dengan huruf S dan satu angka antara 1 dan 21 (S1, S2, S21). Berat
moleku130.000 - 40.000 Dalton. Berada pada permukaan ribosom,
mengelilingi rRNA. Protein memainkan peranan sebagai reseptor pada
faktor pemanjangan sedangkan yang lainnya mengontrol transducti.
b. Sub unit besar: 33 protein dikenal sebagai Li sampai L33. Terlibat dalam:
Ø Translokasi oleh adanya GTP (melekat pada ribosam) yang memberikan energi untuk memindahkan inRNA dan pembebasan tRNA asetil.
Ø Fiksasi (protein L7 dan L1z) dari suatu faktor pemanjangan (EF-6)
Ø Dalam pembentukan suatu ikatan peptida antar rantai peptida yang telah dibentuk dan suatu asetil-NH2 baru.
Ø Dalam
konstruksi suatu alur longitudinal, menempatkan rantai protein dengan
pembentukan dan melindunginya meiawan enzim proteolitik. Alur ini
memiliki panjang sesuai dengan rantai polipeptida 35 asetil-NH2.
KLOROPLAS
Sel
tumbuhan mengandung satu tipe organel yang tidak ditemukan pada sel
hewan yaitu kloroplas. Kloroplas adalah benda terbesar dalam sitoplasma.
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kloroplas
mengkonversikan energi cahaya menjadi energi kimia melalui proses
fotosintesis. Pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas yang terlibat
dalam proses fotosintesis adalah klorofil. Kloroplas dikelilingi oleh
membrane luar dan membrane dalam dipisahkan oleh ruang intermembran.
Cairan dalam pusat kloroplas disebut stroma. Dalam cairan ini terdapat
sistem terdiri dari tumpukan cakram, masing-masing disebut tilakoid dan
memiliki klorofil dan pigmen lain dalam membrannya. Kumpulan dari
tilakoid disebut granum.
Gambar 1. Struktur kloroplas
Fungsi
kloroplas adalah sebagai tempat fotosintesis. Pada dasarnya
fotosintesis seperti juga reaksi pada mitokondria merupakan pembentukan
ATP dan melibatkan transport hidrogen dan elektron dalam senyawa-senyawa
seperti NADH dan sitokrom. Perbedaannya adalah bahwa fotosintesis
menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan bukan substrat kimia,
fotosintesis menggunakan CO2 dan air, menghasilkan oksigen dan karbohidrat.
sel tumbuhan yang memiliki kloroplas
Kloroplas
ditemukan pada sel tumbuhan. Pengamatan dengan mikroskop cahaya, dengan
pembesaran yang paling kuat, kloroplas terlihat berbentuk butir. Bentuk
kloroplas yang beraneka ragam ditemukan pada alga. Kloroplas bernbentuk
pita spiral ditemukan pada Spirogyra, sedangkan yang berbentuk jala ditemukan pada Cladophora, sedangkan kloroplas berbentuk pita ditemukan pada Zygnema.
Tilakoid
adalah sistem membran dalam kloroplas (tempat terjadinya reaksi
terang). Memisahkan kloroplas menjadi ruang tilakoid dan stroma. Grana
adalah kumpulan tilakoid dalam kloroplas. Stroma merupakan daerah cair
antara tilakoid dan membran dalam tempat terjadi siklus Calvin.
Daftar pustaka
Childs, G.V. Cell Biology. 1998. The University of Texas Medical Branch. http://cellbio.utmb.edu/microanatomy/
Reksoatmodjo, S.M.I. 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Tinggi.
Reksoatmodjo, S.M.I. 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar