TEORI BELAJAR GAGNE
Robert
M. Gagne adalah seorang ahli psikologi pendidikan yang mengembangkan
pendekatan perilaku yang eklektik. Teori belajar yang dikembangkannya
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam konsep belajar yaitu: (1) Hasil
Belajar Gagne, (2) Kejadian-kejadian Belajar, dan (3) Kejadian-kejadian
Intruksi
A. Hasil-hasil Belajar Gagne.
Dalam
mengajar kita harus merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
itulah yang akan kita jadikan sebagai tolok ukur dari hasil belajar
siswa. Gagne memaparkan lima tujuan belajar yang bersifat kognitif,
psikomotor, dan afektif. Hasil belajar ini berwujud
penampilan-penampilan yang disebut kemampuan-kemampuan (capabilities).
Di antaranya bersifat kognitif, yaitu: keterampilan intelektual,
strategi-strategi kognitif, dan informasi verbal
1. Keterampilan Intelektual
Termasuk
dalam keterampilan intelektual adalah diskriminasi-diskriminasi,
konsep-konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan-aturan, dan
aturan-aturan tingkat tinggi
1.1 Diskriminasi-diskriminasi,
merupakan suatu konsep kemampuan untuk mengadakan respons-respons yang
berbeda terhadap stimulus-stimulus yang berbeda dalam satu atau lebih
dimensi fisik.
1.2 Konsep-konsep
konkret, menunjukkan suatu sifat objek atau atribut objek. Dalam hal
ini diyakini bahwa penampilan manusia merupakan sebuah konsep yang
konkret. Belajar konkret merupakan prasyarat dari belajar abstrak.
1.3 Konsep
terdefinisi, mensyaratkan kemampuan mendemonstrasikan arti dari kelas
tertentu tentang objek-objek, kejadian-kejadian, atau hubungan-hubungan.
1.4
Aturan-aturan, menunjukkan bagaimana penampilan mempunyai semacam
"keteratuan" dalam berbagai situasi khusus. Dalam hal ini konsep
terdefinisi merupakan merupakan suatu bentuk khusus dari aturan yang
bertujuan untuk mengelompokkan objek-objek, dan kejadian-kejadian. Dapat
pula dikatakan bahwa konsep terdefinisi merupakan suatu aturan
pengklasifikasian.
1.5 Aturan-aturan
tingkat tinggi, merupakan gabungan dari berbagai aturan-aturan
sederhana yang dipergunakan untuk memecahkan masalah. Aturan-aturan yang
kompleks atau aturan-aturan tingkat tinggi ditemukan untuk memecahkan
suatu masalah praktis atau sekelompok masalah.
2. Strategi-strategi kognitif
Stategi-strategi
kognitif merupakan suatu proses kontrol, yaitu proses internal yang
digunakan siswa (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah
cara-cara memberikan perhatian, belajar mengingat, dan berpikir
2.1 Strategi-strategi
menghafal, yaitu siswa melakukan latihan tentang materi yang dipelajari
dalam bentuk pengulangan terus-menerus.
2.2 Strategi-strategi
elaborasi, yaitu siswa mengasosiakan hal-hal yang akan dipelajari
dengan bahan-bahan lain yang tersedia. Misalnya mempelajari puisi dengan
cara memparafrasekan puisi tersebut.
2.3 Strategi-strategi pengaturan, yaitu mempelajari materi dengan menyusun kerangka yang teratur dari materi tersebut.
2.4
Strategi-strategi metakognitif, meliputi kemampuan siswa untuk
menentukan tujuan belajar, memperkiran keberhasilan pencapain tujuan
itu, dan memilih alternatif untuk mencapai tujuan itu.
2.5 Strategi-strategi
afektif, yaitu teknik yang digunakan siswa untuk memusatkan dan
mempertahankan perhatian, mengendalikan kemarahan dan menggunakan waktu
secara efektif.
3. Informasi Verbal
Informasi
verbal adalah informasi yang diperoleh dari belajar di sekolah,
kata-kata yang diucapkan orang, membaca, radio, televisi, dan media yang
lain.
4. Sikap-sikap
Sikap-sikap
yang umum biasanya disebut dengan nilai. Sikap-sikap ini ditujukan pada
perilaku-perilaku sosial seperti kata-kata kejujuran, dermawan, dan
istilah-istilah lain yang lebih moralitas.
5. Keterampilan-keterampilan motorik
Keterampilan
motorik tidak hanya meliputi kegiatan fisik, tetapi
jugakegiatan-kegiatan motorik yang digabungkan dengan kegiatan-kegiatan
intelektual, misalnya membaca dan menulis.
B. Kejadian-kejadian Belajar
Kejadian-kejadian
belajar merupakan fasa-fasa belajar yang terdiri atas fasa motivasi,
pengenalan, pemerolehan, retensi, pemanggilan, generalisasi,penampilan,
dan umpan balik.
C. Kejadian-kejadian Instruksi
Menurut
Gagne bukan hanya guru yang dapat memberikan instruksi;
kejadian-kejadian instruksi dapat pula diterapkan pada belajar penemuan,
belajar di luar kelas atau belajar di dalam kelas. Tetapi kejadian
instruksi yang dikemukakan Gagne merupakan kejadian-kejadian instruksi
yang terjadi pada guru ketika menyampaiakn pelajaran pada sekelompok
siswa. Yang termasuk dalam kejadian-kejadian instruksi tersebut antara
lain adalah: (1) mengaktifkan motivasi (activating motivation), (2)
memberi tahu tujuan-tujuan belajar, (3) mengarahkan perhatian
(directting attention), (4) merangsang ingatan (stimulating recall), (5)
menyediakan bimbingan belajar, (6) meningkatkan retensi (enhancing
retention), (7) melancarkan transfer belajar, dan (8) mengeluarkan
penampilan; memberikan umpan balik
1. Mengaktifkan motivasi
Kejadian
ini merupakan langkah pertama dalam setiap pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dengan tujuan memberikan motivasi belajar pada siswa.
2. Memberi tahu tujuan-tujuan belajar
Pada
langkah kedua ini guru menyampaikan tujuan belajar agar siswa
mengetahui latar belakang penyampaian materi serta mengetahui apa yang
akan dipelajari. Tahap ini biasanya dirumuskan dengan tujuan
instruksional khusus/tujuan pembelajaran
3. Mengarahkan perhatian
Gagne mengemukakan du bentuk perhatian yaitu perhatian yang berbentuk stimulus dan perhatian yang berbentuk persepsi selektif.
4. Merangsang ingatan
Mengingat
pelajaran yang telah lampau dengan cara pemberian kode pada informasi
yang berasal dari memori jangka pendek. Guru dapat melakukannya dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merupakan suatu pengulangan.
5. Menyediakan bimbingan belajar
Bimbingan
belajar ini dimaksudkan untuk memperlancar masuknya informasi ke memori
jangka panjang. Dapat dilakukan dengan mengaitkan informasi baru pada
pengalaman siswa.
6. Meningkatkan retensi
Retensi atau bertahannya materi dapat dilakukan dengan banyak kali pengulangan terhadap materi tersebut.
7. Membantu transfer belajar
Tujuan
transfer belajar ialah menerapkan apa yang telah dipelajari pada
situasi baru. Pada transfer belajar diperlukan penguasaan konsep-konsep,
fakta-fakta, keterampilan-keterampilan oleh para siswa
8. Mengeluarkan penampilan dan memberikan umpan balik
Guru
memberikan kesempatan sedini mungkin pada siswa untuk memperlihatkan
hasil belajar mereka, agar dapat diberi umpan balik, sehingga pelajaran
selanjutnya berjalan dengan lancar.
Berdasarkan
analisis dari kejadian-kejadian belajar, Gagne menyarankan agar guru
memperhatikan kejadian-kejadian instruksi yang bisa dihubungkan dengan
fasa-fasa belajar, serta hierarki belajar.
Teorinya
menjelaskan tiga hal, yaitu taksonomi hasil belajar, kondisi belajar
khusus, dan 9 peristiwa pembelajaran. Mbah Bloom, mengkategoikan
taksonomi hasil belajarnya kedalam tiga ranah, kognitif, psikomotorik
dan afektif. Taksonomi ranah kognitif dibuat sendiri oleh Bloom,
sementara ranah afektif dibuat bekerjasama dengan Masia dan ranah
psikomotorik dibuat bersama Simpson.
Beda
dengan Bloom, Mbah Gagne mengkategorikan taksonomi hasil belajar dalam
lima komponen, yaitu: informasi verbal, keterampilan intelektual,
strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Jadi, tiga ranah
dalam taksonomi Bloom tercakup semua disini. Kenapa Gagne
mengelompokkannya kedalam lima komponen? Ia mengatakan, hal tersebut
dikarenakan atas asumsi bahwa hasil belajar yang berbeda tersebut
memerlukan kondisi belajar yang berbeda pula.Artinya begini, untuk
membangun strategi kognitif siswa memerlukan kondisi berbeda dengan
ketika kita ingin membangun sikap atau keterampilan motorik. Taksonomi
yang dibuat oleh Gagne ini adalah taksonomi hasil belajar pertama,
sebelum dibenahi oleh Bloom dkk, dan sekarang tahun 1999 lalu telah
diperbaiki oleh Crathwol dkk.
Hal
kedua dari teorinya Gagne adalah kondisi belajar khusus (specifik
learning condition). Ia menekankan bahwa sangatlah penting untuk
mengkategorisasikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tipe hasil
belajar, alias taksonomi seperti dijelaskan di atas. Dengan cara seperti
ini guru/tutor/dosen dapat merancang pembelajarannya untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Ia juga menekankan bahwa untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut, harus sangat-sangat memperhatikan
kondisi khusus (critical condition) yang harus disiapkan untuk mencapai
itu. Misal, jika tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah
mengingat sejumlah kosa kata, katakanlah maka kita harus menyiapkan
kondisi khusus yaitu berupa petunjuk (cues) atau tips alias trik
tertentu, sehingga siswa bisa mengingat dan memahaminya.
Hal ketiga adalah 9 peristiwa pembelajaran, yaitu:
1. Gaining Attention; yaitu upaya ata cara kita untuk meraih perhatian siswa.
2. Informing learner of the objectives; memberitahukan siswa tujuan pembelajaran yang akan mereka capai/peroleh;
3. stimulating
recall of prior learning; guru biasa menyebutnya dengan appersepsi,
yaitu merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan
menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari berikutnya;
4. Presenting stimulus; setelah itu mulailah dengan menyajikan stimulus;
5. Providing learning guidance; berikan bimbingan belajar;
6. Eliciting performance; tingkatkan kinerja;
7. Providing feed back; alias berikan umpan balik;
8. Assessing performance; ukur capaian hasil belajar mereka;
9. Enhancing
retention and transfer; tingkatkan capaian hasil belajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.
3. Teori Conditioning Of Learning, Robert M. Gagne
Teori
ini ditemukan oleh Gagne yang didasarkan atas hasil riset tentang
faktor-faktor yang kompleks pada proses belajar manusia. Penelitiannya
diamksudkan untuk menemukan teori pembelajaran yang efektif. Analisanya
dimulai dari identifikasi konsep hirarki belajar, yaitu urut-urutan
kemampuan yang harus dikuasai oleh pembelajar (peserta didik) agar dapat
mempelajari hal-hal yang lebih sulit atau lebih kompleks.
Menurut Gagne belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang komulatif (gagne, 1968). Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar menurut Gagne tidak dapat didefinisikan dengan mudah, karena belajar bersifat kompleks.
Menurut Gagne belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang komulatif (gagne, 1968). Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar menurut Gagne tidak dapat didefinisikan dengan mudah, karena belajar bersifat kompleks.
Gagne
(1972) mendefinisikan belajar adalah : mekanisme dimana seseorang
menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi
itu meliputi, skill, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai-nilai
yang diperlukan oleh manusia, sehingga belajar adalah hasil dalam
berbagai macam tingkah laku yang selanjutnya disebut kapasitas atau
outcome. Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh pembelajar (peserta
didik) dari :
1. Stimulus dan lingkungan
2. Proseskognitif
Menurut Gagne belajar dapat dikategorikan sebagai berikut
1) Verbal information (informasi verbal)
2) Intellectual Skill (skil Intelektual)
3) Attitude (perilaku)
4) Cognitive strategi (strategi kognitif)
Belajar
informasi verbal merupakan kemampuan yang dinyatakan , seperti membuat
label, menyusun fakta-fakta, dan menjelaskan. Kemampuan / unjuk kerja
dari hasil belajar, seperti membuat pernyataan, penyusunan frase, atau
melaporkan informasi.
Kemampuan skil intelektual adalah kemampuan pembelajar yang dapat menunjukkan kompetensinya sebagai anggota masyarakat seperti; menganalisa berita-berita. Membuat keseimbangan keuangan, menggunakan bahasa untuk mengungkapkan konsep, menggunakan rumus-rumus matematika. Dengan kata lain ia tahu “ Knowing how”
Kemampuan skil intelektual adalah kemampuan pembelajar yang dapat menunjukkan kompetensinya sebagai anggota masyarakat seperti; menganalisa berita-berita. Membuat keseimbangan keuangan, menggunakan bahasa untuk mengungkapkan konsep, menggunakan rumus-rumus matematika. Dengan kata lain ia tahu “ Knowing how”
Attitude
(perilaku) merupakan kemampuan yang mempengaruhi pilihan pembelajar
(peserta didik) untuk melakukan suatu tindakan. Belajar mealui model ini
diperoleh melalui pemodelan atau orang yang ditokohkan, atau orang yang
diidolakan.
Strategi kognitif adalah kemampuan yang mengontrol manajemen belajar si pembelajar mengingat dan berpikir. Cara yang terbaik untuk mengembangkan kemampuan tersebut adalah dengan melatih pembelajar memecahkan masalah, penelitian dan menerapkan teori-teori untuk memecahkan masalah ril dilapangan. Melalui pendidikan formal diharapkan pembelajar menjadi “self learner” dan “independent tinker”.
Strategi kognitif adalah kemampuan yang mengontrol manajemen belajar si pembelajar mengingat dan berpikir. Cara yang terbaik untuk mengembangkan kemampuan tersebut adalah dengan melatih pembelajar memecahkan masalah, penelitian dan menerapkan teori-teori untuk memecahkan masalah ril dilapangan. Melalui pendidikan formal diharapkan pembelajar menjadi “self learner” dan “independent tinker”.
Dalam
paper ini, akan dibahas mengenai teori tentang learning and memory,
serta bagaimana learning and memory bermanfaat bagi perkembangan
pembelajaran di sekolah. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran
meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman; (3)
pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7)
perlakuan dan umpan balik.
Menurut
garne hasil belajar dimasukkan ke dalm lima kategori. Guru sebaiknya
menggunakan kategori ini dalam merencanakan tujuan instruksional dan
penilaian. Lima kategori belajar menurut garner sebagai berikut :
Kategori hasil belajar
|
Tujuan instruksional khusus
|
1. Informasi verbal
|
Menyatakan tentang perubahan undang undang sementara menjadi undang- undang 45
|
2. Kemahiran intelektual
2.1.Diskriminasi
2.2.Konsep konkret
2.3.Konsep yang didefinisikan
2.4.Kaidah atau rule
2.5.Prinsip ( high order rule )
|
Menunjukkan bagaimana melakukan berikutnya.
Membedakan antara bentuk huruf ” b’s” dan ”d’s’.
Relasi tempat diantara benda- benda seperti ”diatas”, ”dibawah”.
Mengklasifikasi ” kota ” dengan menggunakn definisi.
Mendemonkrasikan air akan membeku pada tempat yang bersuhu 0 C
Menerapkan hukum untuk meramnalkan jatuhnya hujan dengan memberikan situasi tempat dan daerah.
|
3. Peraturan kegiatan kognitif
|
Memulai rencana kerja untuk mengatur malm kesenian.
|
4. Sikap
|
Memilih berenang sebagai latihan yang paling dusukai
|
5. Ketrampilan motorik
|
Mengendarai mobil
|
1. Informasi
verbal adalh tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang dapt
di ungkapkna melalui bhasa lisan maupun tulisan kepada ornag lain.
2. Kemahiran intelektual adalah bagaimana seorang berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri.
a. a. Diskriminasi jamak adalah kemampuan seseoarng dalm membedakan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya.
b. Konsep yaitu suatuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri- ciri yang sama.
c. Kaidah
(rule) adalah dua konsep atau lebih jika dihubungkan satu sam lain,
terbentuk suatu keteraturan. Misalnnya besi jika dipanskan akan
memuai.
d. Prinsip
atau higer order rule yaitu terjadi kombinasi dari beberap kaidah
sehingga terbentuk kaidah yang lebih tinggi dan lebih kompleks
3. Peraturan
kegiatan kognitif yaitu kemampuan yang dapt menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitif sendiri khususnya bila sedang belajar dan berfikir .
4. Ketrampilan
motorik yaitu sseoarng yang mampu melakukan sesuatu rangkain gerak
gerik jasmani dalm urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi antar
gerak gerik berbagi anggota pada secara terpadu.
5. Sikap yaitu sikap tertentu dari sseorang terhadap suatu objek.
Daftar Pustaka
Driscoll, MP (1994). Psychology of learning for instruction. Psikologi belajar untuk instruksi. Boston: Allyn and Bacon. Boston: Allyn and Bacon.
Gagne, RM, Briggs, LJ, & Wager, WW (1992). Gagne, RM, Briggs, LJ, & Taruhan, WW (1992). Principles of instructional design. Prinsip-prinsip desain instruksional. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich.
(dian mp biologie unsyiah/08)
0 komentar:
Posting Komentar